All Chapters of Teman Tapi Menikah: Chapter 101 - Chapter 110
137 Chapters
BAB 101 - Aku Tahu Kalau Aku adalah Rumahmu
“Nih, makanan buat di sepanjang jalan nanti.”“Udah kayak ngasih bekal buat satu bus pariwisata,” sindir Rinai ketika melihat berapa banyak plastik sampai cooler box yang dimasukkan Rinai ke bagasi mobilnya.“Lebay,” cibir Ksatria tak terima. Usai menutup pintu bagasi, ia beralih ke kursi belakang dan menaruh satu plastik lagi berisi berbagai macam snack.“Selesai,” tandas Ksatria dengan bangga. Lelaki itu menutup pintu mobil dan tersenyum lebar kepada Rinai yang sejak tadi mengamatinya. “Di bagasi ada termos juga, in case kamu mau minum yang hangat. Ada tiga termos, isinya kopi, teh, dan air hangat kalau kamu mau makan Pop Mie.”“Emang kamu bawain Pop Mie juga?”“Iya, sama Super Bubur yang di cup juga sih sebenernya.”“Sat, ini tuh kayak bekel buat anak Jambore seminggu. Naik mobil ke Jogja juga nggak sampai sehari semalam deh.”“Kan nggak ada yang tahu, Nai. Daripada pas lagi laper atau haus terus masih jauh dari rest area? Mending sediain dari sekarang.” Ksatria masih bersikukuh de
Read more
BAB 102 - I Can't Live without You
“Beneran nih pindah?”“Udah bawa koper gini masih perlu ditanyain?”Nara mendengus mendengar pertanyaan Ksatria. Lelaki itu menyerahkan access card di tangannya dan membiarkan Ksatria membuka pintu apartemen di kawasan SCBD miliknya tersebut.“Ada yang bersihin tiap hari?”“Nggak tiap hari, paling seminggu dua kali.” Nara beranjak ke dapur selagi Ksatria menaruh kopernya di samping sofa dan mengambil dua kaleng soda yang ada di sana.Sementara itu, Ksatria berkeliling apartemen dengan dua kamar milik Nara yang akan ia huni sejak hari ini hingga seterusnya.Entah sampai kapan.“Bisa nggak minta yang bersihin itu dateng ke sini tiap dua hari sekali?” Ksatria bertanya saat keluar dari kamar utama yang sudah rapi dan tak berdebu sama sekali. “Buat belanja, masak makanan yang bisa dimasukin ke microwave lagi besoknya, sama bersih-bersih.”“Bisa. Dia juga megang beberapa apartemen di sini, nanti kukasih nomornya.”“Oke.”“Nih.”Ksatria menerima kaleng soda yang disodorkan Nara dengan ragu.
Read more
BAB 103 - Nanti, Ia Juga Bisa Bahagia
“Menurut kamu bawain apa? Beli banyak snack sekalian nggak?”“Boleh sih, tapi jangan satu troli kamu isinya snack semua.”Ksatria tertawa mendengar ocehan Rinai. “Iya, Yang. Setengah troli deh.”“Paling kamu abis itu ditembak Padma.”Gelak tawa Ksatria kembali terdengar dan lelaki itu bisa melihat Rinai yang juga ikut tertawa.Saat ini ia tengah berada di supermarket, bersiap membeli beberapa makanan titipan Padma dan jajanan untuk anak-anaknya (dan tentu saja untuk Ksatria), sebelum bergegas ke rumah Badai dan Padma.Ksatria pun menghubungi Rinai melalui video call supaya bisa berbelanja dengan perrempuan itu. Akhir-akhir ini Ksatria suka melakukannya, karena rasanya seperti saat dulu ia suka menemani Rinai belanja.“Yang ini boleh nggak?” Ksatria mengambil satu snack yang ukurannya lebih besar daripada wajahnya dan memperlihatkan snack itu ke layar ponselnya.“Jangan deh, kamu waktu itu pernah makan yang ukuran kecilnya dan besoknya langsung batuk-batuk.”“Oke….” Ksatria mengembali
Read more
BAB 104 - Jangan Pernah Temui Aku Lagi
“Aku punya tebak-tebakan, Yang.”“Ah, males. Nanti garing lagi kayak waktu itu.”Bukan Ksatria namanya kalau langsung menyerah begitu saja setelah ditolak mentah-mentah. “Nggak kok, nggak garing.”“Buat nanti malem aja gimana?” Rinai malah bernegosiasi. “Aku lagi di toko, nanti kalau mau ketawa ngakak kan jadi aneh karena ketawanya nggak ngajak-ngajak.”Kali ini malah Ksatria yang tergelak karena ucapan Rinai. “Oke, oke, save the best for the last.”“Kamu belajar dari akunnya bapak2ID di Instagram deh, jokes-nya lumayan di sana dibanding tebak-tebakan kamu kemarin. Meskipun ya… jadinya nanti humor kamu bisa dibilang bapak-bapak banget.”“Nggak apa-apa. Siapa tahu kalau selera humorku meningkat, kamu makin sayang sama aku. Kayaknya selera humor bapak-bapak lagi jadi pesona sendiri buat perempuan zaman sekarang.”“Dasar ngaco,” ledek Rinai lagi. “Udah sana, mending kamu makan siang. Bener udah mau jam makan siang kan?”“Bener kok. Kamu nggak salah hitung jam,” canda Ksatria. “Ya udah, k
Read more
BAB 105 - Bukankah Kamu Terlalu Baik?
“Jadi apa tebak-tebakannya, Sat?”“Maaf karena ngecewain kamu yang dari siang tadi nungguin tebak-tebakan aku, tapi aku sekarang malah lupa, Yang.”Daripada tebak-tebakan garing yang akhir-akhir ini sering diberikan Ksatria, ungkapan jujur Ksatria barusan lebih lucu bagi Rinai. Di seberang sana, Rinai tertawa terbahak-bahak. Geli dengan tingkah Ksatria yang benar-benar absurd.“Bener-bener deh kamu….”“Bener-bener apa?” Ksatria bertanya dengan iseng. “Bener-bener ganteng ya?”“Bener-bener gila.”“Ah, kamu….”Rinai kembali tergelak karena rajukan Ksatria. Ksatria sendiri tersenyum mendengar bagaimana tawa Rinai memenuhi mobil yang tengah ia kemudikan tersebut.Sejak keluar dari rumah, Ksatria memang selalu menyetir sendiri meskipun Pak Anwar tentu saja tak keberatan untuk terus bekerja dengannya.Ksatria memilih untuk tetap sendiri, karena rasanya akhir-akhir ini ia jadi cukup sering pergi keliling Jakarta sendirian untuk menenangkan pikiran.“Kamu udah di rumah belum sih?” tanya Rinai
Read more
BAB 106 - Kalau Maaf Bisa Mengubah Semuanya…..
    Rinai Bukan Merek Kompor: Udah bangun?Ksatria Auriga Abimayu: Udah, tapi masih di ranjang, nggak pakai baju, dan males gerak.Rinai Bukan Merek Kompor: Penting banget ngasih tahu bagian ‘nggak pakai baju’-nya ya? -_-Ksatria Auriga Abimayu: Hehehe, siapa tahu kamu penasaran.Rinai Bukan Merek Kompor: Aku nggak bakal penasaran, udah tahu kebiasaanmu sejak kamu masih bocah.Ksatria Auriga Abimayu: Hehehe.Ksatria Auriga Abimayu: Nai, wh
Read more
BAB 107 - Kamu Memang Mengkhawatirkan
    “Ini bukan kencan kan?”“Idih!” Ksatria menatap Nara seakan-akan lelaki itu baru saja kehilangan kewarasannya ketika bertanya apakah makan siang mereka kali ini adalah kencan atau bukan. “Otakmu nyangkut di mana sampai bisa-bisanya nanya begitu?”Nara mendengus. “Lagian aneh banget ngajak makan cuma berdua doang begini.”“Karena yang lain pada nggak bisa,” tukas Ksatria dengan cepat. “Lagipula kalau makan di luar ternyata enak berdua. Jadi kalau aku perlu ke toilet, aku nggak perlu khawatir mejaku tiba-tiba ada yang nempatin.”“Sialan, jadi aku di sini cuma bu
Read more
BAB 108 - Belajar Sendirian
    “Tahun ini nggak bikin parfum lagi buat kadonya Mbak Rinai, Pak?”Ksatria tak langsung menjawab. “Hmmm,” gumamnya pelan. “Bikin nggak ya? Saya juga masih mikir-mikir.”Saat ini Ksatria tengah berada di lab meskipun jam kerja sudah berakhir. Bukan tanpa alasan, ia baru saja berdiskusi dengan Sandara, salah satu nose andalan Heavenly & Co untuk membahas proyek mereka yang akan datang.Sandara memang tahu mengenai kedekatan Ksatria dan Rinai, ia juga yang dulu membantu Ksatria dalam menentukan formula yang tepat untuk parfum Kiss The Rain.“Bikinin aja yang aromanya perpaduan
Read more
BAB 109 - Lepaskan Dirimu dari Apa yang Membuatmu Tidak Bahagia
    “Kamu nggak mau ikut ke Jogja?”“Pengen sih, tapi udah ada janji sama klien di minggu itu.” Shua terus mengobrak-abrik ruang kerja di butiknya selagi menjawab pertanyaan Ksatria. “Aku nitip barang aja buat Rinai.”“Barang apa?”“Beberapa baju sama makanan.”“Oke.”“Dan….” Shua langsung terkesiap pelan ketika menemukan apa yang sejak tadi ia cari. “Ini dia!”“Apa sih—aduh, Janar, jangan tarik rambut Om dong.” Ksatria mengaduh ketika Janar yang se
Read more
BAB 110 - Pulang ke Rumah
    Ksatria tidak pernah benar-benar menyukai kegiatan bernama pulang ke rumah. Termasuk hari ini.Sudah hampir dua puluh menit Ksatria berdiam diri di mobilnya dan masih berpikir apakah ia harus keluar dari mobilnya atau tidak. Suara Ten2Five yang masih mengalun memenuhi mobilnya membuat Ksatria mengingat Rinai yang sangat menyukai lagu berjudul ‘You’ tersebut.Tangan Ksatria bergerak mengambil ponsel dari atas dashboard dan masih tidak mendapati pesan dari Rinai. Komunikasinya dengan Rinai yang terakhir adalah tadi malam, saat mereka membicarakan soal rencana pertemuannya dengan Haydar dan Leona hari ini.Rinai masih terus menyemangati Ksatria a
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status