Semua Bab PERSELINGKUHAN SUAMI DAN ADIK KANDUNGKU: Bab 21 - Bab 30
32 Bab
perselingkuhan 21
Beberapa saat sebelum nya, "Duh, seandainya aja kamu nggak selingkuh, mungkin weekend gini mama bisa main sama cucu, Ram," ujar mamanya saat sarapan. Rama yang sedang mengunyah ayam, seketika terdiam. "Ma, bisa nggak sih Mama nggak bahas tentang hal itu? Mau diapain lagi? Rama juga nggak bisa memutar waktu lagi," ujar Rama. "Lagipula mama nggak tahu sih kalau pas hamil, berat badan Nana naik berlipat-lipat, jadi malas nyentuh nya, Ma. Dan di saat justru Dita yang hadir dan menggoda Rama. Wajar dong kalau Rama oleng," sambung Rama lagi. Namanya hanya berdecak dengan kesal. "Kalau masalah bodi perempuan itu bisa dibentuk asal ada dana. Tapi kalau perempuan mandiri dan berkarier seperti Nana, kamu nggak akan mudah untuk menemukan nya lagi. Dan lihat ini, Nana begitu bahagia saat menggendong anak kamu. Apa kamu tidak ingin mempunyai keluarga yang utuh dan bahagia? Apa kamu tidak merindukan anak kamu?" tanya Mama Rama sekali lagi seraya menunjukkan profil picture di WAnya yang sedang
Baca selengkapnya
perselingkuhan 22
Bersamaan dengan Rama yang menempeleng pipi Dita, bersamaan itu pula bapak kos membuka pintu depan dengan kunci cadangan. Bapak dan ibu kos serta beberapa tetangga terkejut saat melihat kondisi Dita yang awut-awutan. "Astaga, Dita! Kamu nggak apa-apa, Nak?" tanya ibu kos Dita prihatin. "Huhuhu! Tolong saya, Bu! Saya mau dip erk osa pacar saya! Padahal beberapa bulan lagi kami menikah, rupanya dia sudah nggak sabar dan menuntut saya untuk melakukan hal itu, dan saya malah dianiaya saat menolak, huhuhu!" ujar Dita dengan berurai air mata. Perempuan itu bahkan memeluk erat ibu kosnya. Wajah Rama memucat. "Tidak! Dia bohong! Dia bukan pacar saya! Kalian jangan mau percaya padanya! Dia mencoba memfitnah saya!" seru Rama panik. "Astaga, Mas! Tadi kamu berusaha menodaiku, tapi sekarang kamu mendadak amnesia? Kamu gila ya?" tanya Dita setengah berteriak. Air matanya menderas. Ibu kos Dita mengelus rambut Dita. Mendadak tangannya berhenti karena mera ba darah di kepala Dita yang bengkak
Baca selengkapnya
perselingkuhan 23
"Aamiin. Doa yang sama untuk bu Nana," sahut Arjuna. "Tapi sebenarnya saya ... Hm, saya tidak tahu apakah baik jika mengatakan hal ini atau tidak. Tapi jujur saja Bu Nana dan Adam mempunyai banyak kemiripan dengan almarhum istri dan anak saya. Saya seolah melihat anak istri saya ada dalam diri bu Nana dan Adam. Saya tahu mungkin waktu nya terlalu cepat, tapi saya ingin mengatakan apa yang saya rasakan. Apa saya boleh mengenal bu Nana dan Adam lebih dekat lagi?" tanya Arjuna membuat Nana tercengang. Melihat Nana hanya terdiam, Arjuna menjadi tidak enak. "Hm, maafkan saya bu Nana, padahal baru sebulan bu Nana berpisah dari suaminya malah mendengar permintaan aneh-aneh dari saya," sahut Arjuna menyesal. Pipi Nana memerah. "Nggak apa-apa, Dok, saya cuma kaget saja," ujar Nana jujur. "Hm, ya sudah. Kalau begitu, saya minta nomor HP nya saja. Misalkan ada pasien atau hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak, kita bisa saling tukar pikiran," ujar Arjuna sambil men
Baca selengkapnya
perselingkuhan 24
"Keluar kalian! Keluar kamu mas Rama Keluar kamu pelakoooorrrr!!! Sial*n kamu, Mas! Istri hamil malah selingkuh!!!!"Rama tercengang, dia terkejut sekali. Sama sekali tidak pernah terpikirkan bahwa Dita akan menyusul ke kantor nya dan membuat keributan seperti ini. "Siapa dia, Pak?" tanya perempuan di samping Rama dengan panik dan ketakutan."Dia istriku, Bu!""Astaga, Pak Rama! Kenapa istri kamu seperti orang gila?" tanya rekan kerja Rama. Sementara itu Dita yang sedang menggedor kaca jendela mobil Rama semakin kalap karena merasa tidak dipedulikan oleh Rama. Dita bahkan menjauh sejenak dan menunduk untuk mengambil batu sekepalan tangan lalu mengayunkannya ke arah kaca jendela mobil Rama. "Astaga, pak Rama! Istrimu bar-bar sekali! Apa yang ada di pikiran istri kamu sehingga akan menghantam mobil suami nya sendiri?" tanya rekan Rama. Rama segera keluar dari mobilnya lalu menghambur ke arah Dita. "Astaga, Dita! Jangan!" seru Rama sambil meraih tangan Dita dan membuang batu yang di
Baca selengkapnya
perselingkuhan 25
"Kalau terjadi apa-apa dengan mama kamu, papa tidak akan pernah mau mengenal kamu lagi. Sejak selingkuh dengan Dita, kita berantakan. Jadi kalau sampai terjadi hal buruk pada mama, silakan tinggalkan rumah, hiduplah berdua dengan istri pilihan kamu. Bertanggung jawab lah dan mandiri karena papa juga akan mengeluarkan kamu dari hak waris keluarga!" seru papa Rama membuat Rama dan Dita terperangah. "Tapi, Pa... Rama kan tidak..."Pak Broto, papa Rama, mengangkat kedua tangannya. "Ssst! Papa nggak mau tahu, itu sebagai bentuk pertanggungjawaban kamu, Ram!" ujar Pak Broto. Baru saja Rama hendak membela diri, saat seorang dokter UGD menghampiri mereka. "Keluarga pasien Ambar!?" tanya Dokter berjubah putih itu. Rama dan Broto berdiri dari bangku panjang depan UGD yang memang diperuntukkan bagi keluarga pasien. "Ya, Dok, bagaimana keadaan istri saya?!" tanya Broto dan Rama hampir bersamaan.Dokter di hadapan Broto menatap ke arah dua lelaki di hadapan nya. "Kami sudah berusaha semaksim
Baca selengkapnya
perselingkuhan 26
"Mas, aku punya ide bagus. Gimana kalau kita pura-pura menculik anak kamu saja? Jadi kita bisa meminta tebusan pada mbak Nana. Kita bisa menggunakan tebusan itu untuk mendirikan usaha daripada nanti mobil kamu terjual untuk kebutuhan hidup saat kita belum juga mendapatkan pekerjaan? Gimana menurut kamu, Mas?” tanya Dita dengan senyum terkembang. Rama tercengang. Dia mendelik ke arah Dita. "Apa kamu sudah tidak waras, Dit!? Menculik ponakan kamu sendiri? Kok bisa-bisanya sih kamu sampai kepikiran hal itu?" tanya Rama. Dita menghela napas panjang. "Kan cuma pura-pura, Mas!? Ada keuntungan nya kamu menculik Adam. Yang pertama, jelas kamu akan dapat duit dari Mbak Nana. Yang kedua, kamu bisa bertemu dan dekat dengan anak kamu lagi. Apa kamu tidak ingin bertemu dengan anak kamu? Sepertinya setelah mbak Nana melahirkan, dia tidak pernah mengijinkan Adam untuk ikut sama kamu sama sekali. Ya kan? Padahal kamu kan bapaknya Adam. Dan satu hal lagi yang jelas, aku dan kamu pasti akan memper
Baca selengkapnya
perselingkuhan 27
Mata perempuan itu berbinar. "Nah, kebetulan sekali. Saya dan teman-teman saya sedang membutuhkan laki-laki seperti mu untuk bekerja dengan kami. Apa kamu mau bekerja dengan kami? Kerjaan nya enak dan kamu pasti suka, nggak berat juga kok," ujar perempuan itu sambil mengelus punggung tangan Rama membuat Rama terperanjat. "Saya...""Kamu tidak perlu menjawab pertanyaan saya sekarang. Tapi saya akan memberikan kartu nama ini untuk kamu. Kalau kamu mau mempertimbangkan tawaran saya, kamu bisa menelepon ke nomor ini atau bisa langsung datang ke alamat yang tertera. Kamu paham kan, Ganteng?" tanya perempuan itu. Dia menggerakkan kakinya menyentuh betis Rama. Rama menatap ke arah perempuan itu. Dia bukannya tidak mengerti dengan pekerjaan yang ditawarkan perempuan itu. Tapi dia ingin memastikan nya terlebih dahulu sebelum salah paham. "Jadi apa yang harus saya lakukan, Kak?""Wahh, manis sekali ya suara kamu. Serak serak basah. Aku semakin suka. Kamu cocok sekali dengan pekerjaan yang ku
Baca selengkapnya
perselingkuhan 28
Nana baru saja menidurkan Adam saat mbok Inah menatap wajah teduh perempuan berjilbab itu. "Ada apa, Mbok? Kenapa mbok Inah memandang saya seperti itu?" tanya Nana heran. Mbok Inah tersenyum. "Bu Nana cantik, baik, pinter, sungguh rugi pak Rama malah selingkuh dengan mbak Dita." Nana menghela napas panjang. "Sudahlah, Mbok. Tidak usah dibahas. Masa lalu biarlah berlalu. Sekarang aku ingin membuka lembaran baru," ujar Nana tersenyum. Meskipun dia merasakan masih nye ri di hatinya saat mengatakan hal itu. Mbok Nah terdiam. 'Ya sudah, Mbok. Mbok istirahat saja. Terimakasih untuk hari ini telah menemani saya dan Adam makan di luar untuk pertama kali nya," ujar Nana. Dia menyelimuti Adam dan mengelus pipi gembilnya penuh rasa kasih sayang. Mbok Nah berdiri. Tapi dia tampak ragu untuk meninggal kan kamar Nana. "Bu, saya ingin bertanya sekali lagi," ujar Mbok Nah. Nana menatap dengan antusias. "Ada apa, Mbok? Silakan tanya saja apa yang ingin ditanyakan," ujar Nana penasaran. "Hm,
Baca selengkapnya
perselingkuhan 29
[Mas, mas Rama! Tolong aku jatuh di kamar mandi!][Mas Rama, perutku sakit!][Mas Rama, ada darah yang keluar! Cepatlah pulang!]"Astaga, Dita?!"Rama menelepon nomor Dita berkali-kali. Tapi nihil, Dita tidak menjawab telepon nya. Lelaki itu tampak cemas. Dia mengulang kembali mengetuk pintu bahkan hampir saja menggedor pintu rumah nya. Mendadak terdengar suara dari luar. "Permisi, pak Rama?" Rama menoleh dan mendapati lelaki berwajah teduh di belakang nya. "Pak RT? Ada apa?" tanya Rama menatap ke wajah pak RT dengan perasaan tidak enak. "Saya hanya ingin mengabarkan kalau istri bapak ada di rumah sakit umum Daerah karena terjatuh di kamar mandi. Jadi tadi pagi saat saya kemari karena ingin menagih iuran kebersihan lingkungan, saya mendengar suara minta tolong dari , lalu saya mengajak beberapa warga untuk membuka pintu secara paksa dan menemukan istri bapak terjatuh di kamar mandi. Saya dan sebagian warga akhirnya berinisiatif mengantarkan bu Dita ke rumah sakit, karena ponsel
Baca selengkapnya
perselingkuhan 30
"Pak Rama, bapak egois sekali ya. Bapak bahkan sudah menikah dan istri baru nya sudah hamil, tapi melarang istri bapak menikah lagi. Ck, picik sekali pikiran bapak!" ujar Arjuna tenang. "Apa bapak tahu bahkan saat Adam menangis, dia akan langsung terdiam saat saya menggendong nya. Jadi urus saja istri bapak sendiri. Tidak usah mengurusi mantan istri bapak yang insyallah akan menjadi istri saya," sambung Arjuna tegas membuat Rama tercengang. "Jadi maksud kamu, kamu ingin menjadi suami dari Nana dan ayah sambung dari Adam?" tanya Rama mendelik. "Ya, tentu saja. Saya punya pekerjaan, saya bisa menerima Adam dan saya mencintai Nana sepenuh hati. Kalau harus bersaing dengan kamu yang menjadi masa lalu dan penyebab trauma nya Nana, saya sih yakin kalau Nana akan memilih saya. Dia tidak akan membaca buku untuk yang kedua kali karena dia pasti sudah tahu endingnya seperti apa? Lagipula pak Rama kan sudah menikah, jadi pak Rama seharus nya tidak mempedulikan perempuan lain. Ya kan?"Rama te
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status