Semua Bab Janji Manis Putra Mahkota: Bab 21 - Bab 30
32 Bab
Bab 21 Berita Palsu
Satu persatu orang berjatuhan ke rumput halaman yang basah akibat hujan. Permaisuri Sylvana memanggil Pangeran Garam. Caranya memanggil benar-benar seperti memanggil anak kecil. "Tapi aku belum selesai ... " rengek Pangeran Garam. Karina maju dan bertepuk tangan, lantas berkata, "Pangeran Garam sangat hebat. Kamu mampu mengalahkan para penjaga pilihan suamiku. Tapi kalau semuanya kamu pukuli, yang ada rumah ini akan kosong tanpa penjagaan." Karina merangkul Sylvana. Secara mengejutkan, Karina menyentuh bagian dada Sylvana kemudian sedikit memainkannya untuk menarik perhatian Garam. Ini adalah rencana yang mereka sepakati bersama. Agak memalukan, tapi Sylvana ingin menghentikan Garam bagaimanapun caranya. Sylvana yang tampak seperti wanita bermartabat itu ternyata punya sisi mesum juga. Pangeran Garam mulai tergoda. Tidak sanggup menahan malu kalau orang lain melihat istrinya seperti ini." Gila, istri kakak
Baca selengkapnya
Bab 22 Dilirik Dewa Perang
Karena demo yang terjadi menutupi luas jalan, Karena terpaksa mengambil jalan memutari kota demi mencapai pabrik pembuatan senjata. Di tepi jalan yang ramai, sebuah mobil mewah berhenti perlahan. Asap knalpotnya mengepul tipis di udara pagi yang sejuk. Pintu mobil terbuka, dan seorang wanita cantik berpakaian serba hitam melangkah turun dengan anggun. Wajahnya memancarkan wibawa dan kecantikan yang memukau. Dia adalah Permaisuri Karina, pemimpin yang dihormati dan dikagumi oleh rakyat kecil. Berjalan di belakangnya, pengawal cantik jelita, berambut abu-abu panjang dan sedikit bergelombang. Fokus Storm tidak terganggu oleh teriakan mereka-mereka yang mengidolakan Karina. "Sepertinya hari ini anda lebih terkenal hari ini." "Itu cuma perasaanmu saja," Storm menatap punggung Karina. Sikap majikannya itu tidak seramah saat bersama Pangeran Daniel. Cepat-cepat Storm menepis anggapan negatif itu, dan menggantinya dengan piki
Baca selengkapnya
Bab 23 Inovasi Itu Akhirnya Terjual?
Karina memutuskan tidak melakukan komunikasi jarak jauh melainkan langsung datang ke Barak tempat Jenderal Michael Schumahal bekerja. Bersama Storm dan sekretarisnya mereka berdiri di depan barak. Tiga wanita cantik di depan barak militer. Orang-orang yang lewat yang melihat pemandangan itu langsung berpikiran macam-macam. "Kita masuk." kata Karina. Jantung Karina berdetak lebih kencang. Ini pertama kali baginya menginjakkan kaki di Barak Militer. Tempat yang selalu penuh dengan orang, terkhususnya laki-laki. "Aku harus tahan. Normalnya seorang istri berada di rumah, tapi aku sedang dalam berusaha membuktikan diri. Kalau gagal, maka aku akan menjadi menantu paling menyedihkan di keluarga Roches (anggapan sendiri)." gumam Karina dalam hati. Baru satu langkah dari pintu masuk, dirinya disambut oleh belasan tentara pria berwajah tampan. "Silahkan lewat sini nona. Anda past
Baca selengkapnya
Bab 24 Dewa Perang (1)
"Lepaskan aku!!""Jangan seperti ini Pangeran!!"Sylvana menggedor pintu dengan keras. Memohon dilepaskan."Tidak! Ini hukuman buatmu karena sudah bertindak tidak senonoh!" ucap Pangeran Garam dengan tegas. Meskipun begitu, Pangeran Garam duduk bersimpuh di depan pintu.Saat Sylvana mau buang air, minum atau makan, Pangeran Garam akan membantunya.Permaisuri Sylvana tidak bersuara lagi. Mungkin dia sudah lelah. Pangeran Garam bersandar di pintu lalu membuka hpnya."Sebenarnya aku tidak sampai hati mengurungnya. Tapi biarlah, sesekali dia harus merasakan kemarahanku."***Tidak terasa, dua minggu pun berlalu. Keberadaan Pangeran Daniel yang abu-abu mulai menarik rasa curiga saingannya.Pangeran Hendrik yang tahu dimana lokasi Pangeran Daniel saat ini berada, bergegas menjual informasi itu ke adiknya, Pangeran Adam Roches.Adam menaruh kebencian ke Daniel karena dia anak pertama yang beruntung. D
Baca selengkapnya
Bab 25 Dewa Perang (2)
** Flashback Storm 13 tahun yang lalu. **“Aku ingin menjual gadis kecil ini. Terserah mau anda apakan, dia tidak akan berani melawan anda. Gadis ini seorang pengecut.”“Baiklah, aku bayar lunas. Aromanya sangat segar. Mungkin karena perawan kali ya?”Dua pria dewasa itu bercakap-cakap dan tertawa. Yang satu adalah Jenderal Michael Schumahal sebelum mendapatkan gelar Dewa Perang. Yang satunya lagi adalah seorang terpelajar dari daerah kumuh, negara Kolombia, yang dikenal dengan sebutan Big Papa anak-anak jalanan.Jenderal Schumahal sangat menghormati orang ini karena dia memiliki kemampuan yang tidak dimiliki Schumahal. Kemampuan memikat hati orang dengan kata-kata. Sedangkan, Big Papa menyukai Jenderal Schumahal karena alasan lain yang lebih jahat. Big Papa ingin menjadi penguasa anak-anak jalanan dan dia membutuhkan Jenderal Schumahal sebagai pendukungnya.Rencana Big Papa berjalan lancar. Dengan menjual Storm yang saat itu masih berusia 15 tahun. Dana unt
Baca selengkapnya
Bab 26 Dewa Perang (3)
Saat Karina kira toko Darina Fallen City akan hancur, muncul Pangeran Garam yang dengan cepat memukulkan pipa besi ke leher bagian belakang Dewa Perang.Para karyawan yang kebanyakan adalah Business Lady pun terkejut melihat serangan mendadak Pangeran Garam yang menyasar tengkuk Dewa Perang.Karina segera menghentikan Pangeran liar itu sebelum situasi bertambah buruk. “Hentikan Pangeran Garam! Apa kau ingin membunuh Dewa Perang?”Pangeran Garam menjawab dengan santai. “Ha, santai saja kakak ipar. Kakek tua Bangka ini cukup tangguh.”Ucapan Pangeran Garam yang santai dan terkesan tidak bertanggung jawab terbukti benar. Dewa Perang menepuk tengkuknya dengan ringan. “Siapa yang memukulku?”Pangeran Garam menunjukkan Smile terbaiknya. Pangeran ini datang dengan persiapan matang. Di dalam tas Golf yang dibawa Sylvana tersimpan berbagai macam senjata. Katanya ke Dewa Perang, “Jangan hanya berani pada perempuan. Kakek tua. Kalau kau mau mengambil Storm kau harus me
Baca selengkapnya
Bab 27 Kepulangan Pangeran Daniel
“Dewa Perang. Kau apakan toko istriku, adikku, dan bawahanku?”Dewa Perang tersenyum sinis lalu melirik ke samping. Dia melihat seorang pria berjas yang biasanya ada di samping Yang Mulia Raja Alphonse.Pangeran Daniel berkata lagi, “Hanya karena kau kebal hukum bukan berarti Yang Mulia Raja membiarkanmu bertindak semaumu. Harimau yang ganas lebih baik ditenggelamkan ke laut.”“Aku menawarkan persahabatan tapi malah dibalas dengan permusuhan. Istrimu sangat tidak kompeten. Tidak takkan bisa bersaing dengan ipar-iparnya kalau mengorbankan satu orang saja tidak bisa.” Kata Dewa Perang.“Persahabatan yang dimulai dengan paksaan tiada bedanya dengan penjajahan secara tersirat. Lagipula, siapa kau ingin memaksa istriku?”Pangeran Daniel menghunuskan pistol ke arah Dewa Perang, kemudian berkata, “Jangan hanya berani pada perempuan. Kau kira aku tidak tahu reputasi burukmu sebagai pemain? Aku sangat yakin kalau Storm kuserahkan padamu, dia akan
Baca selengkapnya
Bab 28 Quality Time Karina terganggu
Pangeran Daniel dan Permaisuri Karina sedang duduk di ruang kerja Pangeran Daniel yang megah, dihiasi dengan ornamen-ornamen emas dan perak. Mereka tengah memeriksa lembaran-lembaran perkamen yang mencatat keuntungan toko mereka. Dengan senyum bangga, Pangeran Daniel mengumumkan bahwa total pendapatan bersih toko mereka bulan ini mencapai 90 miliar Rupiah. Karina menatap angka-angka itu dengan mata berbinar, takjub dengan hasil kerja keras mereka."Ini semua berkat kepandaian dan kegigihanmu, Karina," kata Pangeran Daniel dengan nada penuh kasih. "Sebagai tanda penghargaan dan rasa cintaku, aku menyerahkan seluruh keuntungan ini kepadamu."Karina tersenyum lembut, merasakan kehangatan dan rasa syukur yang mendalam. "Terima kasih, Pangeran. Aku tidak akan berhasil jika kamu tidak muncul tepat waktu.”Daniel menarik Karina ke pelukannya. Hampir saja, dia tidak bisa melihat Karina lagi. Racun yang mengamuk di tubuhnya sudah lenyap sepenuhnya. Malam ini dia akan kembali k
Baca selengkapnya
Bab 29 Kembali ke Rumah Raja
30 Juni 2024. Rumah Istana Yang Mulia Raja. Disebut juga Rumah Peristirahatan karena di rumah inilah Yang Mulia Raja melepaskan semua stress dan beban pikirannya. Di rumah ini juga Pangeran Daniel dan adik-adiknya dilahirkan dari perut Permaisuri Lydia.Saat Pangeran Daniel melihat bangunan ini dari jendela mobilnya, hatinya berdegup kencang. Di rumah inilah Permaisuri Lydia Roches dan Yang Mulia Alphonse Roches mengasuhnya selama 10 tahun sebelum dikirim ke asrama khusus keluarga kerajaan.Pangeran Daniel menatap rumah istana, tempat tinggal raja dan permaisuri, dengan pandangan yang berat. Kenangan buruk ketika dia memukul Permaisuri Lydia muncul kembali, mengusik pikirannya seperti bayangan yang enggan pergi. Rasa bersalah dan penyesalan membebani hatinya, membuat langkahnya terasa berat untuk melangkah lebih jauh ke dalam. Melihat kegundahan di wajah suaminya, Karina bertanya dengan lembut, “Ada apa, suamiku?”Pangeran Daniel menjawab dengan suara bergetar, “Aku i
Baca selengkapnya
Bab 30 Kekebalan Hukum Tertinggi (1)
Yang Mulia Raja yang biasanya tampak gelisah saat kelima anaknya berkumpul hari ini jauh lebih tenang. “Aku mengumpulkan kalian semua hari ini disini untuk ... “ Kata-kata Yang Mulia Raja menggantung di udara.“Ayah, jangan buat kami penasaran!” Salah satu Pangeran, yaitu Pangeran keempat mendesak ayahnya.“Sabar kak Adam. Mau kemana sih buru-buru sekali? Kalau kakak takut tidak bisa memanaskan kamar kakak malam ini, kenapa tidak nyalakan api saja di halaman?” kata Pangeran Garam menyinggung soal libido Pangeran Adam yang terlalu tinggi.“Pfft! Benar katamu Garam. Daripada meniduri pembantu disini lebih baik kau bermalam di depan api unggun.” Oceh Pangeran ketiga, Hendrik Roches memanas-manasi.“Hati-hati ketemu rumput kering di halaman. Nanti kau bisa ikut terbakar.” Pangeran kedua, Laros Roches turut memanfaatkan kesempatan ini untuk merendahkannya Pangeran Adam.Setelah kehilangan persahabatan dengan bos tambang berlian, toko Royal Roches milik Pangeran A
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status