Chain of Destiny

Chain of Destiny

Oleh:  Skellington June  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Belum ada penilaian
10Bab
937Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Di tempat Katrina berasal terdapat empat jenis manusia: Penyihir, Pemburu, Secondary, dan kaum Murni yang telah sepakat hidup damai selama ratusan tahun lamanya. Namun tanpa diduga, Katrina yang darah campuran malah mengalami suatu hal yang mustahil, ia memperoleh Sihir di hari ulang tahunnya. Kekuatan baru itu melahirkan pengkhianatan yang membuat Katrina mendapat pelajaran pahit bahwa perburuan Penyihir ialah seniscaya hukum alam, sekalipun dunia sudah berubah. Katrina harus mengumpulkan keberanian untuk menggali masa lalu dan melewati labirin penuh curiga untuk mengetahui asal muasal sihirnya... sekalipun ia dipermainkan sosok misterius dari bayang-bayang.

Lihat lebih banyak
Chain of Destiny Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
10 Bab
Prolog
Sinar matahari yang sudah lama tak kurasakan datang menerobos kamarku – kamar rumah sakit tepatnya. Entah sudah berapa lama aku terbaring disini. Aku tidak dapat mengingat banyak hal. Aku berusaha menggali kejadian-kejadian sebelum aku berakhir disini. Tiba-tiba bahuku terasa panas, segera kuintip gaun pasienku dan cuma ada luka yang sudah berubah menjadi abu-abu disitu.Seketika, rentetan ingatanku melimpah keluar seperti isian botol toples yang berserakan. Kepalaku sakit. Sekujur tubuhku sakit. Yah, setidaknya aku masih bisa merasakan nikmatnya disinari matahari dari jendela bangsal ini. Setelah bisa mengendalikan diri, kuulurkan tanganku ke arah cahaya. Akibat terlalu lama di dalam ruangan, kulitku
Baca selengkapnya
Ch. 1: Good Mourning, Kat
Kata dokter, aku tertidur selama hampir 2 bulan. Katanya trauma psikologisku mungkin sangat besar sampai aku sempat shut down begitu saja. Aku tetap terbangun pada pagi hari dengan teratur tetapi tidak responsif terhadap apapun, lalu malamnya aku akan tidur seperti biasa. Tetapi karena kondisi vitalku baik dan perlahan-lahan aku menunjukkan respons sosial, maka mereka membiarkan aku pulih dengan sendirinya.Kudengar respons traumatisku itu sah-sah saja mengingat kota kami sedang berantakan. Para Pemburu dan Secondary sedang membuat kerusuhan sebagai upaya pemberontakan. Mereka membenci status quo yang
Baca selengkapnya
Ch. 2: Good Mourning, Kat! Part 2
Tanda yang diwariskan di atas nadi kami sama halnya dengan keturunan yang bersifat genetik. Jika kedua orangtuamu memiliki warna mata berbeda, misalnya. Ia cenderung akan mengikuti orangtua yang lebih dominan atau pada kasus tertentu, seperti lotre. Tanda peran yang akan kami jalani sepanjang hidup biasanya muncul saat kami beranjak remaja, diiringi ciri-ciri pubertas pada umumnya.Seorang dengan keturunan campur dengan ibu seorang Penyihir dan ayah seorang Murni, biasanya akan menjadi Secondary. Tetapi saat ulang tahunku yang ke-15 kemarin, gurat hangus yang mulai nampak di atas nadiku adalah tanda seorang Penyihir. Alih-alih merasa senan
Baca selengkapnya
Ch. 3: Threads of Shadows
Aku pingsan saat kejadian itu. Ayahku datang tepat waktu untuk menyelamatkan aku dengan dibantu keluarga van Kelley yang langsung sigap mengantar ibuku ke sanatarium. Layaknya sebagian besar Murni, ayahku dan ayah Wolfram adalah dokter. Orang Murni kebanyakan menjadi dokter, guru, peneliti, penasehat pemerintah, orang hukum, dan jenis-jenis pekerjaan lainnya yang memerlukan penyerapan informasi yang tinggi.Ayahku dan Robert kenal siapa yang akan merawat ibu dan bagaimana ibuku akan ditangani setelah kejadian malam itu.
Baca selengkapnya
Ch. 4: House of Chains
Tanpa Ibu di rumah, kami berdua menjadi lebih murung. Ayahku berusaha keras mencairkan suasana dengan daddy jokes yang garing dan basi jika kami bersama, tapi seringkali ia seperti menyesapi rasa sepi dan kerinduannya terhadap ibu. Akupun menjadi lebih diam di sekolah sementara teman-temanku sudah beranjak puber dan mulai menikmati berdandan, jalan-jalan di akhir pekan, dan menggoda lawan jenis.Sebentar lagi para Pemburu muda akan memamerkan kelihaian mereka di lapangan olahraga atau di indoor hall. Biasanya para laki-laki akan adu jago dan bertaruh. Para Penyihir muda akan berbisik, menceritakan karu
Baca selengkapnya
Ch. 5: Lady in the Shadows
Ketika suasana mulai tenang dan Stacey selesai membereskan makan malam yang ia bawa untukku, aku berterima kasih dan ia kembali ke rumahnya. Karena takut, aku menyalakan lampu di setiap ruangan. Entah kenapa sudut gelap membuatku grogi seakan-akan ada sepasang mata tak kasat mata yang memerhatikanku dari ketiadaan. Aku sudah memeriksa tempat-tempat yang kira-kira bisa menjadi tempat ular atau laba-laba bersembunyi. Tidak ada jejak hewan sama sekali. Meskipun aku cemas, aku tidak ingin menelepon Ayah karena takut mendistraksi beliau dan menambah beban pikiran. Dengan perasaan campur aduk, aku mondar-mandir di depan ruang tamu. Kusetel TV, tapi tak benar-benar kuperhatikan. Volumenya kubesarkan sebagai suara di belakang layar. Aku lapar tetapi tidak berselera, jadi aku menyumpal roti tawar ke mulutku dan mengunyahnya asal-asalan. Sekitar pukul sepuluh malam, suara mobil ayah terdengar dari depan halaman rumah. Perasaan lega membanjiriku dan aku segera berlari m
Baca selengkapnya
Ch. 6: Trip to the Sanatorium
Musim gugur datang seperti semilir angin yang tiba-tiba merubah warna daun-daun perlahan-lahan jadi jingga dan kecoklatan. Rasa gerah dan keringat yang bercucuran hanya karena bernapas diganti dengan baju hangat. Beberapa gerai kopi mulai menjual kopi dan kue-kue dengan rasa dan hiasan labu kuning dan rempah kayu manis dan kapulaga. Akhirnya ayahku mengetahui dari Stacey kalau hari itu rumahku hampir kebakaran. Ayahku jadi lebih jarang mampir ke sanatorium di hari kerja dan memilih kesana hari Jumat dan akhir pekan bersamaku meski seringkali aku hanya menunggu. Rasanya merindukan seseorang tetapi sulit bertemu mereka adalah nyeri yang tidak bisa diungkapkan. Seperti lebam yang tidak selalu berdenyut ngilu hingga kau lupa ada luka disitu. Suatu saat luka itu akan terantuk dan membuatmu menjerit, dan tahu-tahu lebam itu menjadi ungu lagi. Begitulah rasanya. Suatu hari saat mengunjungi Ibu, seperti biasa aku duduk di satu sudut taman. Dari sini aku bisa melihat air manc
Baca selengkapnya
Ch. 7: Birthday Gift
Ulang tahunku datang berbarengan dengan perayaan Halloween. Semakin dekat dengan hari itu, tanda di atas nadiku semakin pedih meskipun belum benar-benar nyata. Hantu perempuan itu masih membuntutiku, seperti bayangan di sudut mata. Terkadang ia nampak di cermin, membuatku terkejut dengan wajahnya yang rusak.Pada malam hari di kamarku, kadang aku bisa mendengarnya bernapas. Menghidu baunya yang seperti dupa dan arang. Melihatnya duduk di ujung ranjangku dan mengamatiku. Anehnya, semakin lama aku bersamanya ia kelihatan semakin pudar. Mimpi buruk tetap ada sekali-kali, tetapi setidaknya aku tidak lagi merasakan jari-jemarinya yang bernoda hitam merayap naik ke leherku, atau bagaimana ia membuatku nyaris celaka di rumahku sendiri.Besok adalah hari ulang tahunku dan Ayah berjanji akan mengambil pesanan kuenya ke toko kue langganan kami. K
Baca selengkapnya
Ch. 8: Burn Your Birthday Candles, Witch.
Tanganku bergetar. Keheningan yang sinis seakan menyelimutiku dan aku ingin melangkah keluar, tetapi seluruh tubuhku tertahan sebuah kekuatan tak kasat mata."Oh, anak malang. Jahat benar kau, Stacey. Dia sampai menangis." ejek Newt."Cepat bunuh dia atau ambil darahnya. Perasaanku tidak enak." gumam laki-laki yang satu lagi."Tahan sebentar, Grimm." kata Stacey. "Kita harus berhati-hati karena kita tidak tahu bentuk sihir anak ini." ucapannya membuat Pemburu di belakangnya bergumam setuju dan bergerak tidak nyaman.Saat itu juga, Stacey melakukan hal yang janggal. Ia mengambil pisau dari dapur lalu menorehkan telapak tangannya. Darah merembes keluar dari lukanya lalu dengan darah itu ia membuat lingkaran di bawah tubuhku dengan tulis
Baca selengkapnya
Ch. 9: The Sleepy Town
Kraztavh adalah tempat yang dikenal sebagai sleepy town atau kota yang terlampau tenang tanpa atraksi atau kegiatan menarik. Kota yang muram, membosankan, tapi istimewa. Berbeda dengan Ibukota Ogham yang sibuk atau Uruz, dataran tinggi tempat Sanatorium terletak yang dikelilingi desa-desa kecil, peternakan, dan perkebunan. Kraztavh adalah tempat yang dikelilingi hutan lebat dengan hujan hampir sepanjang tahun. Penghuninya biasanya pasangan usia pasca-produktif yang mencari ketenangan atau pasangan dan keluarga yang ingin memiliki rumah liburan di tengah cuaca yang cocok untuk berselimut.Aku memasuki gerbong kereta. Lama perjalanan dari jalan setapak di belakang rumah itu hanya memakan kurang dari 15 menit berjalan kaki hingga ke stasiun yang sibuk. Tetapi sesuai dugaan, penumpang ke arah Kraztavh tidak banyak. Koridor-koridor kosong melompong, ada banyak kursi kosong.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status