Share

Bab 2 Menemukanmu

Jasmine tak menghiraukan panggilan dari pria itu.

Ia terus berjalan cepat untuk menghindari Kemal.

Lagi, Kemal berteriak manggilnya

"Jasmine, wait! Please Jazz.."

Kena!

Dengan cepat Kemal menggapai tangan wanita berambut cokelat gelap itu.

Jasmine berbalik dengan sorot mata tajam, karena tarikan kuat dari pria tampan yang mengenakan setelan baju formal dengan lengannya sudah digulung sampai siku, vest hitam menambah kesan maskulin.

Acak-acakan, namun terlihat.. memesona.

Ya ampun Jazz..apa yang ada dipikiran mu sih!. Rutuk Jasmine pada diri sendiri.

"Jazz.. thank God I finally found you."

Matanya berbinar menatap wanita yang tingginya hanya sampai setinggi lehernya itu, dengan nafas tersengal.

"Maaf..Anda salah orang."

"Jazz.. I miss you.." sorot mata Kemal sulit diartikan.

Tak peduli walau baru bertemu. Kemal langsung straight to the point mengatakan kerinduannya.

Jasmine masih terdiam, menatap Kemal. Sekali lagi waktu terasa berhenti dan dada terasa sesak.

Sudah lama ia tak merasakan perasaan aneh seperti saat ini. Berdebar, takut, tapi ada rasa bahagia bisa melihatnya lagi.

Eh? Ingatkan Jasmine pada tujuan awal ia lari dari hidup pria itu.

"Maaf tuan, saya tidak..."

Tak ingin menyia-nyiakan waktu. Kemal dengan cepat menarik Jasmine dalam dekapannya.

Kali ini Kemal tak akan melepaskannya lagi.

Jasmine yang dia cinta sudah ditemukan, kini ia ada dalam dekapannya.

Jasmine yang dipeluk secara tiba-tiba, melebarkan matanya. Pasrah untuk beberapa saat. Sesak di dadanya semakin menyiksa, bayangan Zico langsung terlintas dan membuyarkan semua.

Lekas ia dorong Kemal sekuat yang ia bisa, hingga pelukan itu pun terlepas. Kemal terhuyung kebelakang, namun pria itu tidak melepas genggaman tangannya pada Jasmine.

"Lepas..!" pekik Jasmine.

"No!" jawab cepat Kemal

"Lepas Kemal.." pintanya memelas.

Sambil ia berusaha melepaskan cengkraman Kemal pada tangannya.

Bukannya dilepas, Kemal malah semakin kuat menggenggam tangannya.

Kemal takut Jasmine pergi lagi darinya.

"See..! You're still remember me." (Lihat! Kamu masih mengingatku).

Air muka Kemal seperti orang yang menahan berjuta rindu tapi ada rasa kecewa di sana.

"Kemal..let me go." pinta Jasmine lemah.

"Never! I won't let you go again Jazz. Never!" (Tidak akan! Aku tidak akan pernah melepaskan mu lagi Jazz. Tidak akan pernah!).

Tegas Kemal dengan wajah merah menahan tangis.

Pria itu bahkan tak percaya, bahwa Tuhan berbaik hati mengabulkan doanya untuk mempertemukannya lagi dengan Jasmine, belahan jiwanya yang tujuh tahun lalu pergi meninggalkannya.

"Kemal please..stay away from me. Don't bother me anymore. Jangan muncul di hadapanku lagi." bentaknya.

Hingga genggaman itu pun terlepas. Raut wajah Kemal tak terbaca.

Jasmine berusaha tak terpengaruh dengan kehadiran Kemal.

Ia berusaha mengatur ekspresi wajahnya sedatar mungkin. Walau hatinya berkecamuk. Ia harus kuat, tenang, dan...dingin.

Harus bisa. Ia menyugesti dirinya untuk kuat.

"Why Jazz..?" pertanyaan berjuta makna, Kemal menatapnya dalam.

"Saya harus pergi, permisi." daripada menjawab pertanyaan Kemal, Jasmine memilih pergi.

Namun lagi, Kemal menghadangnya. Badannya yang lebih tinggi, langkahnya yang lebih lebar. Dengan sigap menghalangi jalan lari Jasmine.

"Jazz..please.." pinta Kemal dengan mengiba sambil menggelengkan kepala.

"Maaf.." Jasmine mengatupkan tangannya, lalu berbalik dan bergegas pergi.

Ia menyebrangi jalan yang sedang lengang. Tak mau berurusan dengan pria itu lagi.

Kemal masih memandangi dalam diam. Tak terasa bulir bening menetes disudut matanya.

"Aku akan mendapatkan mu lagi Jazz..Tuhan mempertemukan kita kembali. Tuhan mendengar doaku." ucapnya pelan pada diri sendiri.

Heru yang menyusul bosnya, melihat adegan drama romantis gratisan di hadapannya.

Dengan cepat ia bisa membaca situasi yang terjadi.

Tuannya mungkin bertemu dengan kekasih hatinya yang pergi. Entah.. mungkin sudah lama sekali.

Ah tapi sayang, sang Tuan malah membiarkan gadis itu pergi.

Tanpa mengejar? Payah sekali. Pikir sang asisten.

Walau ada rasa mengganjal di hati, tapi Heru pun tak mengerti.

Kembali ke mobil, Heru membuka pintu untuk bosnya.

"Heru, kita ikuti gadis itu" perintahnya masih dengan tatapan kosong memandangi arah perginya gadis yang ia cintai itu.

"Yes sir." jawabnya singkat.

Mereka berdua menyusuri jalan yang Jasmine lalui. Berharap mendapati jejak gadis si pemilik hati Tuannya.

Rasa ingin tahu yang besar membuat Heru bertanya tentang siapa gadis itu, pada boss nya dengan hati-hati.

"She's the one who own my heart" (dia satu-satunya yang memiliki hatiku) jawab Kemal lirih.

Sekelibat bayangannya dengan Jasmine hadir kembali.

***

Jasmine berjalan cepat hingga ia sampai pada sudut jalan dekat sebuah toko.

Melalui pantulan kaca, ia menajamkan pandangannya meyakinkan diri ia sudah terlepas dari kejaran pria itu.

Sepi. Tidak ada mobil yang mengikutinya dari belakang.

"fiuh.. hampir saja. Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah aku selamat dari kejarannya" ucapnya lega.

Kemudian ia melanjutkan lagi perjalannya untuk kembali ke rumah. Jasmine sudah tak sabar untuk bertemu dengan Zico-putranya yang menggemaskan.

Tiba di sebuah perumahan sederhana di daerah Sekarsari Tlogowaru Malang, ia mempercepat langkah kakinya menuju rumah.

Tanpa ia sadari, ada empat pasang mata yang menyaksikan nya dari sebrang pos penjaga.

Jasmine melihat sebuah mobil Expander putih di depan pos satpam, berjalan perlahan seolah sedang mencari rumah kosong.

Hal biasa baginya melihat pasangan muda mencari hunian di perumahan ini.

Tanpa curiga ia tetap melanjutkan langkah ke rumahnya.

Sebuah rumah minimalis bercat putih dengan hiasan bunga cantik yang disusun dalam pot berundak.

"Yes! I got you!" pekik Kemal senang, karena telah menemukan rumah Jasmine.

Bersambung...

Ikuti terus kisahnya,

Jangan lupa dukung karya Author Je.

Ohya, mampir juga ke I* Author @jewellrytion untuk kenalan dengan Cast para tokoh..

Terima kasih 🥰

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status