Share

15 Bisakah Aku Mempercayaimu?

“Rhe, please tidur aja.”

Sudah satu jam Naren menatap Rhea yang berbaring dengan gelisah di sofa ruang tengah rumah Rhea.

“Kamu tau pasti Rhe, saya nggak bakal ngapa-ngapain kamu.” Naren mendengkus kesal. “Atau kamu mau saya pulang aja?”

“Sorry. Masih berat ternyata.” Rhea tersenyum getir dalam kondisi gelap dan hanya mengandalkan flashlight dari ponsel Naren.

“Berat kenapa? Sumpah, saya nggak bakal ngapa-ngapain kamu. Tidur lah, besok kita mesti kerja. Saya juga nggak bisa tidur kalo kamu gerak-gerak gelisah gitu terus. Atau sebenernya kamu yang pengen ngapa-ngapain makanya kamu gelisah? Just say it, Rhe. Saya nggak bakal nolak kok.”

Rhea mendengus kesal, memilih bangun dan duduk dengan posisi bersandar pada punggung sofa.

“Saya udah bertahun-tahun nggak pernah menurunkan kewaspadaan saya di sekitar cowok.”

Naren mendengarkannya tanpa berniat memotong ucapan Rhea. Lelaki itu paham ada yang ingin disampaikan Rhea dan itu bukanlah hal yang main-main.

“Saya pernah hampir dikerjai mantan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status