Share

23 Jangan Bicarakan Masa Lalu, Bisa?

“Pagi, Rhe ....” Naren dengan santai bersandar di mobilnya demi menunggu Rhea.

Rhea yang baru membuka pagar rumahnya kini tampak tak terlalu terkejut dengan keberadaan Naren. Hampir setiap pagi dia menemukan pemandangan serupa.

“Kamu mau ngajak aku bareng lagi?”

Naren mengangguk dengan santai, bahkan membukakan pintu mobil untuk Rhea.

“Nanti muncul gosip lagi. Kayaknya aku naik ojek aja deh.” Padahal puluhan alasan sudah ia siapkan sebelum keluar rumah, tapi kini semuanya lenyap dari otaknya. Hanya alasan tidak mau ada gosip lagi, yang bisa ia gunakan untuk menolak ajakan Naren.

“Nggak lah, nanti aku yang urus. Aku bisa bikin aturan larangan bergosip di kantor atau bakal kulaporkan dengan pasal perbuatan tidak menyenangkan,” jawabnya santai.

“Nggak sekalian aja diancam dipecat?” ucap Rhea penuh sarkasme.

“Bisa aja sih. Sebenernya perusahaan bisa aja nyari-nyari alasan buat mecat karyawannya. Tapi ribet nanti urusannya sama serikat pekerja. Lagian emangnya kamu tega?”

“Ya nggak lah. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status