Share

19 Perintah Presiden Direktur

Suara alarm yang memekakkan telinga sengaja dipilih Rhea untuk membangunkannya pagi itu. Niatnya sudah bulat untuk bangun lebih pagi dari biasanya dan berangkat lebih cepat agar Naren tidak memiliki kesempatan untuk mengajaknya berangkat bersama.

Dengan tergesa, Rhea segera bersiap dan berangkat. Beruntung niatnya terlaksana. Mobil Naren belum tampak ada di depan rumahnya, tempat yang biasa dipilih Naren untuk sengaja menunggunya.

Rhea berhasil sampai kantor dengan aman, tanpa gangguan Naren dan tanpa pandangan penasaran orang-orang. Ia tersenyum senang, tapi tampaknya kebahagiaannya tidak bertahan lama.

Semua itu akibat pesan dari Naren di ponselnya.

Narendra: Rhe, udah berangkat?

Rhea: udah di kantor

Narendra: Yaaah padahal saya nungguin kamu

Narendra: Ok, then, see you

Rhea berdecak pelan dan memilih mencari Kaira untuk mengajaknya sarapan.

“Rhe, ada yang mau diceritain nggak?” tanya Kaira yang kini telah duduk di depannya menunggu salah satu pedagang di kantin mengantarkan nasi ud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status