Share

39 Finito

Baru kali ini Naren merasakan gelisah ketika berhadapan dengan wanita. Ia mengambil selembar tisu untuk mengusap tangannya yang mulai basah berkeringat.

Rhea menatap Naren dengan gamang. Ingin rasanya ia berteriak. Tapi bahkan untuk bicara pun lidahnya sudah terlalu kaku. Hanya harapan yang bisa ia ucapkan dalam hati. 'Don't say it! Please, don't say it!' ulangnya berkali-kali.

"Rhe .... Aku bahagia waktu sama kamu. Kamu percaya kan?"

Rhea tidak mengiakan dan tidak pula membantah.

"Tapi kayaknya aku ...." Naren tidak sanggup melanjutkan ucapannya. Ia menarik napas berkali-kali tapi tetap saja terasa berat mengucapkannya. "Hubungan kita ... sampe di sini aja ya."

Tidak ada ucapan yang keluar dari mulut Rhea. Tangan kirinya yang berada di balik meja meremat ujung blazer yang dikenakannya.

Apa yang didengarnya dari balik pintu ruangan Dio kemarin ternyata benar.

***

-Sehari sebelumnya-

Siang itu Naren datang ke ruangan Departemen Finance untuk menyambangi Rhea. Tapi saat melihat kursi ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status