Share

41 Gelisah

“Ada yang mau pergi sama Danar buat nemenin auditor rekonsiliasi aset nggak?” tanya Dio di depan semua stafnya.

Dengan kompaknya semua stafnya menunduk atau berpura-pura sibuk dengan pekerjaannya.

“Sama saya boleh nggak, Pak? Ya meskipun saya belum tau banyak aset yang di kantor pusat.” Rhea dengan refleks langsung berdiri dan menawarkan diri.

Dio menatap Rhea tidak yakin. “Tapi pulangnya malem biasanya, Rhe.”

“Nggak masalah, Pak.”

“Oke kalo gitu. Ke ruangan saya dulu, Rhe.”

Rhea sudah bisa memperkirakan apa yang akan disampaikan Dio. Tentunya bukan masalah rekonsiliasi aset, pasti masalah hubungannya dengan Naren.

“Masuk, Rhe,” sahut Dio saat Rhea mengetuk pintu ruangannya.

Rhea duduk di kursi yang ada di depan Dio.

“Are you ok, Rhe?”

“Kelihatannya gimana, Pak?” Rhea terkekeh. “Saya nggak serapuh itu, Pak,” ucap Rhea penuh dusta.

Katakanlah ia tidak rapuh, hanya hatinya saja masih (sering) terasa seperti diremas ketika mengingat kelakuan sahabat atasannya itu.

Dio menghela napas bera
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status