Share

Kamar Nyonya Rumah

Semalam aku bermimpi seseorang berbisik kalau aku ada di tempat yang aman. Ayah yang biasanya memarahi Ibu di rumah menghilang. Dan bayangan Ibu yang berrlumuran darah juga.

“Siapa, ya?” tanyaku pada diri sendiri.

Tidurku yang jarang sekali lelap begitu nyaman. Hingga aku merasa senang dan tubuhku terasa sangat segar. Aku bangun lebih dulu dari Muni yang biasa membangunkanku pukul tujuh dan duduk di teras kamar sambil memandang keluar.

“Nyonya … Anda bangun lebih awal?” Muni terdengar terkejut bertanya padaku.

Aku mengangguk. “Apa kamu masuk ke dalam kamarku semalam, Muni?” tanyanya.

Muni memiringkan kepala dan mengeleng. “Tidak kok, mungkin Tuan yang datang. Tuan memanggil saja ke dalam ruang kerja setelah Anda tidur di kamar.” Mata Muni berbinar-binar saat mengatakan hal itu padaku.

Jujur saja, aku sama sekali tidak percaya. Aku tidak bisa memikirkan alasan, dasar dari sikap peduli Gatra padaku. Benar, aku adalah wanita yang mengandung bayi yang sangat ia inginkan. Tetapi hanya itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status