Share

BERTEMU KAWAN LAMA

"Kalo saja kamu bukan Ibu kandung Miko, sudah sejak lama kuusir dari sini," ucap Ibu, menarik bajuku.

"Ada apa ya, Bu?"

"Sudah kuduga dari awal, wanita bodoh kayak kamu enggak bisa diandalkan buat ngelola usaha. Atau jangan-jangan kamu yang menghabiskan modal toko ini untuk keperluan pribadi kamu," cecar Ibu berkacak pinggang.

"Duduk dulu, Bu. Nanti darah tingginya kumat," jawabku santai.

"Kalo sampai toko ini benar-benar tutup kamu bertanggung jawab untuk membayar kerugian rafi."

"Tenang dulu, Bu." Aku menarik kursi dan segera menuntun Ibu untuk duduk dan memberinya sebotol air mineral.

"Halah... sok perhatian," ketusnya namun tetap menerima air minum yang aku sodorkan..

"Ibu pengin tahu apa yang bikin toko ini sepi?" tanyaku pada Ibu yang sudah sedikit tenang.

"Ibu lihat toko baru di depan yang sangat ramai itu?" Aku menunjuk toko kepunyaan Mbak Silvi di seberang jalan.

"Halah bilang aja kamu yang enggak becus.”

“Selain lebih lengkap di sana semua barang didiskon tiga puluh sampai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status