Share

malu

"Dari mana saja, Dek! Jam segini baru nyampe?" tanya Mas Joko dengan tatapan menyelidik.

"Kerja lah, dari mana lagi?" jawabku jujur. Aku langsung masuk dan melewati begitu saja Mas Joko yang berdiri di ambang pintu.

"Kerja kamu berduaan sama lelaki di luar sana?" bentak Mas Joko. Aku melihat muka marahnya yang seakan menuduhku yang tidak-tidak. Sepertinya, Mbak Yati sudah mengadu pada Mas Joko, gercep juga dia. Aku berusaha santai dan tak ikut emosi.

"Kamu kenapa, Mas? Marah? Cemburu? Aku ini kerja loh, cari uang halal! Nggak jual diri apalagi jual muka. Kaya yang ngadu sama Mas ini," sindirku.

"Kamu berani menjelek-jelekan kakakmu sendiri, Dek?" sungutnya.

"Oh, kakakmu toh yang sudah ngadu. Nggak heran si kalau dia ngomong gitu sama Mas, dia mungkin kalah saing sama aku karena dapet traktiran beli roti gratis tadi. Nih! Lumayan kan? Lagian, orang lain dipercaya, gimana sih jadi suami? Seharusnya bicara baik-baik, ngomong baik-baik. Nggak asal tuduh gitu," ucapku pada Mas Joko sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status