Share

23. Mantan Mertuaku

*****

“Anu, Pa. mengenai Haga.” Mama melanjutkan dengan nada sedikit ragu.

Aku dan Mas Bara saling tatap. Lalu bersama-sama menoleh ke arah Mama dan Papa bergantian.

“Tidak usah terlalu Mama pikirkan! Biarkan saja, kita tunggu saja bagaimana perkembangannya!” Papa menjawab datar.

“I – iya, sih, Pa. Maksdu Mama, Haga … Haga, anu.”

“Ma, jangan terlalu Mama pikirkan si Haga. Dia sudah dewasa.”

“Iya, Pa. Tetapi saat ini, Haga tengah sakit.”

Papa mengalihkan tatapannya dari layar ponsel. Benda pipih itu diletakkan perlahan di atas meja, di depannya.

“Mama sudah tahu, kalau Haga sakit?” tanya Papa terkejut.

“Lho, Papa juga sudah tahu kalau Haga sakit?” Mama tak kalah terkejut. Pun aku dan Mas Bara.

“Indri juga sudah tahu tentang Haga?” Papa menoleh ke arahku.

Aku megangguk.

“Maaf, Pa, sengaja ini kami rahasiakan dari Papa. Kami khawatir Papa kaget, lalu terkena serangan.” Mama terlihat menyesal.

“Justru Papa yang sengaja menyembunyikan informasi ini dari kalian, khawatir kalian kaget,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status