Share

24. Menantu Baru

****

“Aku panggilkan dokter! Tidak usah khawatir, Haga sudah melewati masa kritisnya!” ucap Mas Bara lalu bergegas ke luar ruangan.

“Haga, ini Mama, Nak!” Mama memanggil nama anaknya.

“Mas Haga, syukurlah kamu sudah sadar, ini Ara, Mas!” Ara spontan melepas jemari suaminya yang masih manaut jemariku.

Aku melangkah menjauh, kembali ke posisiku semula. Seorang Dokter dan dua orang perawat buru-buru masuk, meminta semuanya menepi. Dokter memeriksa dengan seksama. Terlihat wajahnya terang, mengulas senyum pada Ara.

“Selamat, Pak Haga sudah melewati masa kritisnya, Bu Ara! Suami Ibu akan baik-baik saja!” ucap sang Dokter tersneyum pada Ara.

“Terima kasih, Dokter,” jawab Ara sambil tersenyum. Aku melihat senyum penuh kepalsuan di wajahnya. Entahlah, aku melihat kelicikan di senyum itu.

“Selamat Pak Haga! Buka saja matanya, Pak! Pelan-pelan, ya! Jangan dipaksa! Bapak baik-baik saja, bukan?” ucap Dokter itu menyapa Mas Haga.

Mas Haga perlahan membuka kelopak matanya.

“Mama …,” l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status