Share

Bab 20

“Hmmm,” gumam Mas Aksa yang ternyata hanya mengigau. Aku menghela nafas lega. Segera meletakan H lalu memejamkan mata. Besok saja aku bicara pada Hanin.

Keesokan harinya, aktivitasku berjalan seperti biasa. Hari ini aku juga sudah memberi tahu Tika jika tidak akan bisa ke warung. Membuatnya harus mengambil shift sampai malam. Anak-anak tetap ke sekolah seperti biasa. Aku mengantar mereka tepat pada waktunya. Begitu pulang ke rumah, sudah ada mobil Hanin yang terparkir di halaman.

Aku segera turun lalu masuk ke dalam. Melihat Hanin yang menunggu di ruang tamu. Wajahnya terlihat senang saat melihatku masuk. Aneh sekali.

“Kok kamu nunggu disini Nin? Biasanya juga nunggu aku di ruang tengah?” tanyaku heran.

Aku hendak berjalan saat Hanin sudah mencekal tangan ini. Dia memaksa agar aku duduk di sampingnya. Ekspresi Hanin sangat kesal sekaligus malu. Terbukti dari wajahnya yang berubah jadi merah.

“Kenapa sih Nin?” tanyaku heran. Bukannya menjawab pertanyaanku, kepala Hanin justru mendekat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status