Share

17 Masih dengan Alzam

"Percayalah, Kak! Sungguh, aku baik-baik saja."

Ya. Alzam tidak lagi menemukan celah untuk mendebat. Elif tidak memberinya kesempatan sama sekali.

'Ya Tuhan sampai kapan aku harus memendamnya. Melakukan sandiwara untuk menutupi semuanya.'

Alzam mendesah. Ingin sekali ia berteriak agar dunia tahu dengan jelas dihatinya. Terlebih wanita yang menurutnya tidak peka sama sekali.

Tapi, lagi-lagi akal sehatnya menentang. 'Walau bagaimanapun, Elif istri orang, istri saudaraku. Sungguh, aku akan sangat rendah, jika sampai bertindak sejauh itu.'

"Baiklah. Aku akan mencoba mengerti. Tapi, bolehkah jika sesekali aku mengunjungimu? Tante juga sangat merindukanmu."

Hati Elif mencolos, saat mama mertuanya di sebut. Wanita baik itu, Elif juga sangat rindu terhadapnya. Tapi ....

"Kak Alzam bisa mampir ke sini jika ingin bertemu denganku. Soal mama ...." wajah Elif seketika sendu. "Katakan padanya aku baik-baik saja. Tolong yakinkan mama agar tidak perlu mengkhawatirkan aku."

"Kau tidak ingin b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status