Share

Bab 23

PoV Bapak.

"Selesai diurus bisa secepatnya dibawa pulang saja," jawab Dokter itu.

Sementara menunggu jasad Nila dimandikan dan dikafani, Mila mengajakku dan Sarah berunding.

"Dengar kalian berdua, rahasia soal Nila ini hanya kita yang tahu, soal kematiannya, soal ginjalnya, soal kepulangannya, jangan sampai mulut kalian tergelincir di depan ibu," ujarnya penuh penekanan.

Aku semakin tegang. Jujur saja, aku tidak menyangka anak sulungku akan senekat ini, entah ia tulus ingin membantuku agar aku tidak dipenjara atau dia memang sedang ada masalah pribadi dengan Nila adiknya, tapi tindakannya ini sungguh di luar dugaanku.

Hanya karena karena ingin menyelamatkan aku dari jeruji besi dan dari kemarahan Sarah, nyawa adiknya kini melayang begitu saja.

"Lalu kami harus bagaimana? Mbak Mila mungkin akan aman karena Bibi Masitah gak tahu kalau Mbak Mila ada di Jawa, sedangkan kami? Bisa-bisa bukan cuma Paman tua yang masuk penjara tapi Sarah juga!" sengit Sarah.

Aku kembali mengumpulkan kesadara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status