Share

Bab. 41

Bus yang ditumpangi oleh Luna telah sampai di halte tujuan. Ia turun dari kendaraan besar itu dengan langkah yang berat. Berjalan melewati area komplek yang tampak sunyi.

Sesampainya di depan pintu rumah, Luna melepaskan sepatu flat shoesnya dengan gerakan yang lamban dan otomatis. Ia membuka pintu dengan pelan, kemudian masuk ke dalam dengan wajah yang pucat dan tampak lelah.

Tanpa berkata sepatah kata pun, Luna menghempaskan tubuhnya di kursi ruang tamu, bersandar, menengadahkan wajah, lalu menutup matanya seolah ingin meredakan kelelahan yang tak hanya bersifat fisik.

Di sudut ruangan, Nikita memperhatikan kedatangan kakaknya dengan seksama. Luna, yang biasanya penuh semangat dan senyum, tampak begitu berbeda hari ini.

"Mau aku buatkan teh manis, Kak?" tanya Nikita.

Luna menghela napas panjang, lalu melirik Nikita sekilas. "Tidak usah, nanti aku bisa membuatnya sendiri."

Nikita melangkah mendekati Luna, kemudian duduk di sampingnya. Ia merasa ada sesuatu yang berubah dalam sor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ahmadfirdaus
pasti si windu bkl jingkrak2 kesenangan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status