Share

Bab. 44

Luna keluar dari gedung dengan wajah lesu. Tak mendapatkan hasil, ia pun tak ingin menyerah, mencoba mendatangi perusahaan yang ke tiga. Ia melirik benda bulat yang melingkar di tangannya. "Jam setengah tiga sore," gumamnya. "Sepertinya masih sempat!"

Luna kembali melangkahkan kakinya di trotoar yang berdebu menuju perusahaan yang ke tiga. Di tengah perjalanan, ia menunduk dan menghentikan langkah sejenak.

Sinar matahari terasa menari-nari di atas kepalanya dan membakar kulit putih mulusnya. Matanya mengernyit seraya menyeka keringat yang mengalir di pelipisnya.

Ia merogoh tas dan mengambil botol berisi air minum yang dibawanya dari rumah. Luna meneguk cairan bening itu dengan rakus untuk mengusir rasa haus yang menyiksa.

Sebenarnya, perutnya terasa lapar. Namun, ia menahannya karena mengejar waktu untuk melamar ke perusahaan ke tiga.

"Permisi, Pak. Apakah masih bisa mengajukan lamaran pekerjaan?" tanyanya pada sekuriti yang berjaga.

"Maaf, Bu. Penerimaan lamaran kerja sudah kam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Defi Andriani
waduh bakal ketahuan luna hamil ni.
goodnovel comment avatar
Ahmadfirdaus
oh tuhan bagaimna klau amanda tsu luna hamil,pasti dia akn beryanya siapa ayh ny
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status