Share

71. Kesehatan Vano

"Uhm, Ren ...."

"Huh?" Renan sedikit menaikkan pandangannya menjumpai mata Rania.

"T-tatomu."

"Ada apa dengan tatoku?" Renan telah berhasil melepas kancing piyama Rania dengan sempurna.

Rania menggeleng. "T-tidak tahu, seram."

Renan pun mengusap rambut Rania ke belakang dan di elus perlahan sebagai bentuk kasih sayang dan perhatian. "Ano dan David bangun jam berapa?"

"Hari libur, otomatis jam sembilan," jawab Rania dengan akurat.

"Sekarang sudah setengah empat, aku jadi tidak tega menyalurkan nafsuku padamu. Kau tidurlah, aku akan gunakan kamar mandimu saja."

Renan kembali memasangkan kancing piyama Rania dengan telaten. Tidak, tidak sekarang …. Pasti akan ada waktunya nanti, seperti sudah sah menikah.

Rania menahan pergerakan Renan. "M-maaf, kau selalu mengalah untukku."

Renan sedikit ke atas untuk mencium dahi Rania dengan lembut. "Tidak apa-apa, jangan merasa bersalah."

Rania memeluk Renan dengan tiba-tiba. "Apa tidak bisa ditahan, aku ingin tidur memelukmu sekarang." Ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status