Share

Turun tangan

Waktu terasa berjalan lama. Satu bulan sudah Mamah tinggal bersama kami. Selama satu bulan, total enam perawat yang angkat tangan karena sikap menyebalkan Mamah. Aku dan Mas Hasan dilanda kebingungan. Mau cari perawat lagi, sudah pesimis duluan.

Saat tengah memikirkan solusi ke depannya, terdengar suara bel. Aku dan Mas Hasan sambil melempar pandang. Permasalahan Mamah membuat kami mager luar biasa. Bi Irah yang sedang menyapu akhirnya membukakan pintu.

“Assalamualaikum.“

Mataku reflek berbinar mendengar suara-suara itu.

“Waalaikumussalam.“

Aku menjawabnya dengan semangat. Segera kuhampiri mereka. Ammah dan Apa memelukku bergantian. Begitupun dengan Mas Hasan.

“Kok nggak bilang dulu sih Ammah, Appa?“ tanyaku seraya mengamit lengan Ammah, mengajak duduk.

“Sengaja,“ jawab Ammah. Aku tertawa pelan. Mas Hasan membantu Appa membawakan barang bawaan, setelah itu membawa Mamah dari kamar.

“Masya Allah Besan ... alhamdulillah bisa ketemu,“ ucap Ammah. Mamah hanya tersenyum tipis.

Ammah terse
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status