Share

177. Perubahan sikap Bu Samirah bagian B

"Lah, kalau belanja dipasar mah, nanti harganya sama saja dengan warung lainnya." Ibu mencebik setelah sekilas melirikku.

"Mala mau nanya, bukan belanja di pasar!" sahutku dengan sedikit menekan nada bicara.

"Oh!" Hanya itu respon ibu. Sungguh ini keajaiban yang tak pernah aku bayangkan, sekalipun dalam mimpi. Hehehe.

"Mirah! tumben kau disini? Akur pula!" Bu Usman menghampiri kami yang sedang santai setelah makan.

"Telat kau, Man. Kita baru selesai makan liwet loh!" ucap ibu sambil menyuapkan jeruk dari tangannya.

"Kenapa gak ngasih tau aku sih?" ucapnya dengan merajuk. Kalau melihat pertemanan ibu dengan Bu Usman itu unik. Karena hanya ibu yang tahan terus jadi teman Bu Usman dengan segala celamitannya. Semua pintu kalau kedatangan Bu Usman akan mendadak terkunci karena, ya itu. Apa yang dilihat Bu Usman selalu ingin memilikinya. Apapun itu. Kalau tidak diminta, ya di pinjam. Tapi pinjaman yang tak akan dikembalikan.

Aku meninggalkan emak, ibu dan bu Usman di teras. Kami beda ge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status