Share

179 Syukuran toko.

Waktu menunjukkan pukul setengah tiga sore, aku baru selesai ber-make up. Dua jam setengah aku luluran, maskeran dan segala macam perawatan. Untung ada kamar mandi dalam kamarku, jadi semua ku lakukan dalam satu ruangan. Luluran di bantu Aisyah tadi.

Terdengar riuh dari arah depan. Apakah mas Rahman telah datang? Akh, aku harus segera keluar. Dan, benar saja ibu sedang memeluk anaknya dan menangisinya. Sedangkan bapak juga Abah berdiri di sampingnya. Aku jadi ikutan terharu.

Ada pepatah yang bilang, sedewasa apapun seorang anak. Tapi, Dimata orang tuanya, dia tetap anak kecil yang perlu diingatkan dan selalu dinasehati.

Mas Rahman melihatku lalu melepas pelukan ibunya dan menghampiriku, aku mencium takzim tangannya. Lalu dia memelukku di hadapan orang banyak, membuat riuh suasana seketika. Sorak-Sorai menggema belum lagi suara suit-suit dari Aisyah. Aku hafal betul itu suitan adikku. Karena hanya dia yang bisa memainkannya.

"Aku rinduuuuu sekali," bisiknya di telingaku. Bulu romak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status