Share

182. Membuka Toko.

"Kamu gak bisa bikin sarapan lain selain nasi goreng? Perasaan, anakku setiap sarapan menunya nasi goreng terus. Dia baru pulang loh," ucap ibu seolah aku ini hanya bisanya memasak nasi goreng saja.

Mas Rahman itu tipe orang yang mau makannya jadul saja. Walaupun kami jalan keluar pasti yang dicari nasi goreng. Begitupun sarapan di rumah. Dia pernah bilang daripada makan roti atau gorengan pagi hari, mending makan nasi goreng kenyang sampai siang jadi kalau lagi ngajar gak lapar. Tapi di mata ibu lain lagi. Padahal suamiku itu anaknya, masa iya lupa sama kesukaan anak sendiri.

"Masak yang lain!" titahnya tak terbantah.

"Iya, Bu!" sahutku dengan lelah, hari ini rencananya akan membuka toko untuk pertama kalinya. Tapi sudah di recokin ibu sepagi ini, ku kira setelah pindah aku akan terbebas dari bayang-bayang omelan ibu, tapi ternyata tidak! Bestie.

Sepertinya ibu lebih suka ngurusin rumah tanggaku daripada rumahnya sendiri. Padahal bapak sedang tidak bekerja. Tapi ibu sempat-sempatn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Justinus Rijoly
mana updetannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status