Share

116. Cia-ku

Omar berbisik, "Tuan, kenapa Pak Adnan ke sini? Anda hubungi dia?"

Kevan hanya tersenyum. Dia mengajak Adnan duduk bersamanya. Adnan tidak sendiri. Dia datang bersama dua pria lainnya.

"Van, ini orang-orang yang aku bilang tempo hari." Adnan menepuk paha Kevan.

Kevan mengangguk. "Oke, Pak." Kevan menatap dua pria asing. Dia mengulurkan tangannya. "Halo! Saya Kevan Hanindra. Makasih udah bersedia dateng ke sini."

Kedua pria itu bersalaman dengan Kevan. Mereka saling melemparkan senyum, terkecuali Kevan.

"Robby Wiguna," ucap pria kurus berkacamata yang diperkirakan berusia awal tiga puluhan.

"Rusni Huda," kata pria berambut hitam dengan potongan rapi.

Kevan melanjutkan rapat hingga satu jam ke depan.

Setelah selesai rapat, Kevan mengajak kedua pria asing kenalan Adnan untuk bicara tertutup di ruang kerjanya didampingi oleh Omar. Sedangkan Adnan sudah pulang terlebih dahulu karena akan pergi ke pulau Orion untuk bekerja di HHC.

Sesuai dengan kesepakatan, Kevan sanggup membayar gaji Ro
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status