Share

51. Jozi Cafe

'Kartu hitam. Kartu hitam. Aku bisa pakai kartu hitam Naga Merah itu.'

Kevan mengingat kartu unlimited pemberian Christian. Dia pikir, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menggunakan kartu hitam naga merah.

'Tapi, kalau Kakek tanya, gimana? Aku nggak mau pakai kalau belum terdesak.'

Otak Kevan tidak bisa bekerja dengan baik. Dia kembali ragu. Dia terlihat pucat.

"Kamu kenapa, Van? Sakit? Kamu balik aja ke rumah dan istirahat!"

Mendengar suara Felicia membuat Kevan tersadar.

'Ini bukan saatnya ngelamun. Gerak cepat, Van! Jangan sampai telat nolong Cia!'

Hati kecil Kevan berseru menginginkan dia melakukan sesuatu dengan cepat. Kevan menoleh ke arah Felicia.

"Aku nggak apa-apa, Nyonya. Aku kaget dengan penjelasan Nyonya dan Tuan," jawab Kevan dengan cepat. "Kalau boleh, aku izin pergi sebentar."

Felicia mengangguk. "Ya, pergi aja."

Kevan membungkuk. "Aku nggak lama, Nyonya, Tuan. Aku pasti ke sini lagi."

Kevan melangkah pergi. Dia membuka pintu ruang rawat inap.

"Eh, udah selesai,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status