Share

52. Satu Hal

"Memangnya kenapa?" tanya Ziyad.

Ziyad dan Omar mengikuti arah pandang si pelayan yang tertuju pada Kevan. Mereka tahu maksud si pelayan.

"Udah buatin aja! Masalah bayar mah gampang!" celetuk Kevan. "Aku yang bayar."

Kevan yang masih sibuk bermain ponsel berseru dengan nada tidak senang. Dia tahu maksud si pelayan.

Jeans belel denim dengan jaket merah yang bukan merupakan merk terkenal membalut tubuh Kevan. Belum lagi topi hitam polos yang dipakai Kevan membuatnya terlihat berasal dari kalangan bawah.

Siapa yang tidak ragu melihat penampilan Kevan yang sangat sederhana seperti itu?

"Tapi, Pak ...."

Si pelayan tetap ragu. Sesekali dia melirik Ziyad dan Omar.

Kevan jengah. Dia menyudahi main ponselnya. Dia mendongakkan kepala menatap si pelayan.

"Apa?" tanya Kevan sedikit kesal dengan respon pelayan.

Mendapatkan tatapan tajam dari Kevan, si pelayan gugup. Dia bingung.

"Cepet buatin kita Earl Grey!"

Omar dan Ziyad diam. Mereka membiarkan Kevan berbicara.

"Tapi ...."

Si pelayan tetap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status