Budak Raja Naga

Budak Raja Naga

Oleh:  Aksara Kata  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
12 Peringkat
21Bab
666Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jude Smith hanyalah seorang gadis lugu yang ditakdirkan berhadapan dengan klan naga. Mitos di dunia manusia mengatakan klan naga terkenal akan kebengisan mereka. Hari itu, Jude dipertemukan dengan Drake Aiden, pewaris tahta para naga. Melabrak tradisi, dan melanggar takdir. Ketika naga menaruh hati pada manusia. Di sinilah tulisan nasib dua dunia dipertaruhkan.

Lihat lebih banyak
Budak Raja Naga Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Say_the name
seru ceritanya thor!! semangat up datenya
2023-09-27 11:22:37
0
user avatar
Summer Rain
wah, seru banget! semangat up nya Thor!
2023-09-25 17:08:40
0
user avatar
Ryoum ei
ayo thor up lagi. penasaran selanjutnya .........
2023-09-14 07:02:54
0
user avatar
Lynelle Kim
woww seru Thor ..., lanjuuutttt!!!
2023-09-05 15:09:11
0
user avatar
Lucky Number 12
wow, fantasi romance nih ...
2023-09-05 13:40:10
0
user avatar
Zainuna Rich
lanjut thor, keren ceritanya......
2023-09-05 12:14:46
0
user avatar
Meriatih Fadilah
wah keren, semangat updatenya ya kak,......
2023-09-05 11:39:53
0
user avatar
YL Wanodya
Woahh gemasss lanjut thoorrrr!!! gercep sat set double up
2023-08-27 22:03:18
0
user avatar
Yeni_Lestari87
suka ceritanya. semangat updatenya kakkk.
2023-08-27 22:00:13
0
user avatar
Zoya Dmitrovka
Ahhh jatuh cinta dengan Drake! Ayo update, Thor!
2023-08-27 09:18:13
1
user avatar
Lovely Bintang
kalo jadi budaknya Drake mau lah aku. wahahahah. manis banget ceritanya. tapi juga bikin deg deg an. tapi gemes. waaa campur aduk .........
2023-08-27 08:54:46
1
user avatar
VBeytha
Seru!! Gak sabar liht jade diperbudak naga, ayo Boom Chapt Thor!
2023-08-27 08:50:43
1
21 Bab
001. Sang Pewaris dan Gadis Ladang Gandum
“Sudah kubilang, jangan lakukan!”“Kau hanya takut, Tuan Raja.”Derak pagar pembatas ladang meledak seiring geraman dari para pemuda yang sejak dua menit lalu saling adu mulut.Jude Smith, gadis cantik yang baru saja melewatkan hari ulang tahun paling membosankan, kini mendapat sedikit kemeriahan dari gerombolan pemuda di batas luar ladang gandum pamannya.Gadis itu memutar bola mata, dan menghela napas berat saat para pemuda itu kini saling adu jotos. “Yah, kini aku berusia dua puluh, dan seperti inilah kehidupan awal dewasaku dimulai.” Jude membanting garu rumput yang sejak tadi digunakannya membersihkan ilalang, dan menyeka keringat di dahi.Keributan di batas luar ladang semakin menjadi-jadi. Bukan lagi saling menggeram dan memukul, para pemuda itu sudah berhasil merobohkan seluruh pagar. Saat Jude memalingkan wajah, seketika pagar kayu itu menyala-nyala.“Astaga! Apa yang orang-orang bodoh itu lakukan?” Jude berlari memintas ladang, dan terbelalak menatap api yang melalap habis p
Baca selengkapnya
002. Ditandai
“Kau sudah bangun?”Drake Aiden melangkah masuk. Wajah tampannya tampak muram. Ia memandangi Jude seperti belum pernah melihatnya sebelum ini.“Di mana aku?” Jude mengabaikan ucapan Drake. Ia menyibak selimut, dan melompat turun dari ranjang. Mendadak, rasa pusing menyerangnya hingga ia kembali jatuh terduduk.“Hati-hati!”“Jangan sentuh aku!” Jude merentangkan tangan, menghentikan pergerakan Drake yang sudah hendak menangkapnya.Isi kepala Jude berputar cepat. Kilau biru mata Drake membawa kilasan-kilasan asing, yang semakin menambah kepalanya pusing.“K-kau ….” Jude memegangi kepala frustasi. Deru angin menulikan telinganya. Seolah-olah, ia kembali terbang di bawah apitan cakar Drake yang keras dan kuat. “Apa kau seekor naga?”Dahi Drake berkerut tidak senang. “Kau membuatnya terdengar tidak keren,” keluh Drake terang-terangan. “Tapi, ya, aku adalah naga hitam. Ras terkuat kaum naga.”Jude terkesiap. “Jadi, naga itu betulan ada?” Suaranya bergetar hebat. “K-kalian tidak betulan mema
Baca selengkapnya
003. Kabur dan Tersesat
“Aku serius, Jude. Jangan pergi kemanapun tanpa aku!” Drake menegaskan ucapannya, sebelum berbalik memunggungi Jude dan menghilang di balik pintu.Sebuah senyuman penuh siasat, terukir di wajah cantik Jude Smith.“Oh, lihat apa yang bisa budakmu ini lakukan tanpa dirimu, Calon Raja.”Jude berputar cepat, dan berlari ke sudut lain ruangan. Tanpa jeda, ia menyongkel birai jendela dan mendorongnya terbuka lebar.Angin malam menyibak rambut Jude ke belakang. Lautan hitam beriak di hadapan Jude. Ia tak bisa melihat apapun kecuali gelap.Menelan rasa takut yang bergelegak sampai kerongkongan, Jude menginjak jambangan emas hias dan mendongkang tubuhnya ke atas. Sekejap saja, ia sudah duduk di bingkai jendela keemasan yang menjorok langsung ke balkon berbatu.Jude memanjangkan leher, memeriksa seberapa jauh jarak jendela ke balkon. Setelah memastikan ia bisa melompat dengan baik, gadis itu meluncur anggun seperti kucing yang mendarat tanpa suara dengan dua kakinya.“Ya! Sayangnya, kau berurus
Baca selengkapnya
004. Kemarahan Drake
“Budak yang kabur, eh?” Suara serak dan dingin menggema di dinding berbatu.Jude mengangkat pandangan. Di hadapannya berdiri seorang wanita tinggi langsing menatap Jude angkuh dari atas dagu yang terangkat.Jude tidak bisa menebak siapa wanita itu, terlebih lagi saat terdengar derap cepat dari balik punggungnya yang Jude pastikan adalah Ancalagon.Dia butuh pertolongan!Hanya dari melihat penampilannya saja, Jude tahu bahwa wanita ini pastilah punya kedudukan tinggi.Rambutnya sehalus sutera, jatuh menutupi punggung kurus berbalut gaun mewah berwarna emas darah. Semerah bibirnya yang melengkung indah bak permadani mahal.Rasa terpesona itu hilang sekejap bersama rintihan pilu dari seseorang yang merangkak di dekat kaki jenjang berbalut stiletto hitam runcing yang dikenakan si wanita.“Astaga.” Jude mendekap mulut. Matanya terbelalak menatap seorang pemuda dengan wajah babak belur, dan bahu berdarah-darah. Pemuda itu diikat di kakinya, dan diseret seperti anjing penjaga. Wajahnya yang
Baca selengkapnya
005. Muslihat
“Kau … kau!”Jude membawa pandangannya ke arah Drake, dan melotot galak.“Kau apakan aku, hah?”“Hah?” Drake malah membeo.“Ancalagon telah merobek pakaianku, dan dia melukai lenganku. Sekarang … sekarang, oh, astaga! Aku sudah berganti pakaian!” Jude merentangkan tangan kaget. Ia menunduk, memandangi dirinya dalam balutan piyama kain linen baru. Luka di bahunya pun sudah dibebat.“Kau kah yang melakukannya?”“Oh, itu.” Mendadak wajah Drake merona. “Aku, yeah, tidak bisa membiarkan lukamu terbuka tanpa perawatan, kan?”“Seharusnya kau tidak boleh melakukannya! Belum pernah ada yang melihat … melihat tubuhku selain diriku sendiri.” Pipi Jude terbakar emosi.Drake mengedik ringan. “Aku tidak bisa membiarkanmu tidur dengan pakaian compang-camping.”“Kau ….” Jude menatap Drake yang balik menatapnya lugu. Mendadak, emosi itu sirna. Bahu Jude merosot lemas.“Kau benar,” katanya kemudian, dengan nada rendah tanpa semangat. “Seharusnya aku berterima kasih padamu.”“Eh.” Drake semakin bingung.
Baca selengkapnya
006. Serangan Tipu-tipu
“Buka atau kudobrak pintunya, Jude Smith!” Jude menutup kedua kuping dan menangis. Ia menunggu Ancalagon meledakkan pintu, dan menyongsong akhir hidupnya sambil menghitung mundur. “Tiga ….” “Jude, kau serius?” “Dua ….” Jude terisak semakin keras. “Sa ….” Brak! Pintu ganda keemasan yang menjulang megah, meledak seketika. Jude tidak berani membuka mata. Ia tetap duduk meringkuk di atas ranjang, dan menangis sampai matanya perih. Gadis itu sudah sangat siap jika Ancalagon menyerangnya sekarang. Namun, hal itu tidak kunjung terjadi. Alih-alih mendapat serangan brutal yang biasa dilancarkan Ancalagon, pergerakan lembut di sisi ranjang membuat Jude refleks mengangkat wajah. Wajah teduh Drake menatapnya khawatir. “Apa yang terja⸻” “Drake!” Jude melompat dari tempatnya duduk, dan nyaris menghambur ke pelukan Drake kalau saja ia tak menahan diri tepat waktu. Keduanya bergerak canggung dari jarak setipis helaian rambut. “Maaf, aku … um ….” Jude menjilat bibir gugup, dan berkali-kali
Baca selengkapnya
007. Kabar Gembira
“Apa yang membuatmu berubah pikiran?” Jude balik bertanya. Drake tertawa kecil. “Kau harus belajar untuk menjawab pertanyaan dengan pernyataan, manusia kecil.” Jude cemberut. “Ya, aku memang lapar. Tapi kurasa, aku belum bisa menikmati hidangan yang disajikan di atas paksa dan siksa.” Drake tertawa ringan menanggapi sarkasme Jude. Dengan santai, ia mendului Jude duduk di kursi keemasan berpunggung tinggi, dan membalik piring. “Wah, tuna sirip biru kesukaanku!” Drake mengisi piringnya banyak-banyak, dan mulai makan dengan lahap. Jude memperhatikannya dengan sudut bibir terangkat. “Oh, lihat bagaimana dia begitu menikmati keringat manusia yang diperasnya.” “Jangan terus merutuk begitu. Datang dan makanlah bersamaku, atau akan kugigit kau!” Jude terbelalak ngeri, lalu buru-buru menghampiri Drake dan duduk berhadapan dengannya. “Makanlah,” kata Drake tanpa kehilangan senyuman. Ia selalu senang melihat wajah ketakutan budaknya yang manis. Jude mengambil sepotong kentang rebus, dan
Baca selengkapnya
008. Wanita Tua Perias
“Agar kau senantiasa tampak tertutup.” Jude tersenyum sangat manis. “Ya, dengan senang hati.” Sesungguhnya ia tidak peduli sekalipun Drake memintanya hadir ke pesta dengan pakaian compang-camping. Jude hanya ingin datang dan melihat dengan mata kepala sendiri kemeriahan pesta dansa yang selama ini hanya ada dalam angan-angan. “Pestanya dimulai jam delapan nanti. Kita masih punya waktu sekitar dua jam. Apa makanan sudah tersedia?” “Ya, tentu.” Jude mengangguk tak sabar. “Kau bisa makan sendiri, sementara aku bersiap-siap, ya.” “Jangan, Jude.” Nada rendah sarat kewaspadaan dari ucapan Drake berhasil menghentikan langkah ceria Jude. “Kau harus menemani tuanmu makan kecuali jika aku memintamu pergi, begitu aturannya.” “Oh, maafkan aku.” Jude membungkuk-bungkuk. “Aku harus banyak bela
Baca selengkapnya
009. Malam Pesta
Saat Drake membuka pintu utama, angin malam dari lorong koridor berembus meniup rambut Jude ke balik bahu.Bulu kuduk si gadis meremang seketika. Terakhir kali ia pergi ke luar ruangan adalah di hari kala ia mencoba untuk kabur dari Drake.Jude pastikan itu akan jadi percobaan pertama dan terakhirnya, karena apa yang ia temui di luar sana jauh lebih mengerikan dibanding dikurung seorang diri di dalam aula Drake.Keduanya berjalan dalam diam. Hanya suara kelotakan sepatu yang terdengar memantul ke dinding batu sepanjang lorong. Setelah tiba di tikungan akhir menuju aula utama, suara-suara dengungan keramaian menjalar hingga tempat Jude berjalan. Semakin lama semakin jelas.Pencahayaan pun sudah tak lagi didominasi obor-obor. Pantulan api yang bergoyang-goyang di dinding batu berubah menyaru dengan kemerlap cahaya yang jauh lebih terang.Saat keduanya berbelok, nampak oleh Jude naga-naga berbagai jenis memenuhi lorong-lorong menuju aula besar. Gadis itu merinding ketakutan, tapi ia beru
Baca selengkapnya
010. Budak nan Malang
“Hati-hati.” Drake menangkap lengan Jude tepat waktu sebelum si gadis jatuh menyentuh lantai. Kejadian itu menarik perhatian semua orang, tak terkecuali sang raja.“Oh, gaun yang indah, kan, Drake Aiden? Kau pintar memilih seorang budak.” Suara sang raja menggema ke dinding aula, sekalipun pria gagah itu bicara dengan nada tanpa tekanan.Drake tersenyum salah tingkah. “Aku tidak punya banyak persediaan. Dia budak pertamaku.”“Tidak apa-apa.” Raja Aiden tersenyum sumringah. Ia mengibaskan ekor jubahnya, dan duduk tegap di kursi megah ujung meja, menghadap pada kaumnya.“Nah, aku senang kalian bisa menikmati pesta walaupun kenyataannya, pesta ini hanya hiburan sebelum besok kita bermandi darah.” Raja Aiden melempar lelucon, memaksa para naga tertawa tak ingin.“Aku harap, sedikit hiburan bisa melemaskan otot-otot yang menegang, yang sudah ditempa di arena tarung belakangan ini, agar kita semua bisa turun ke medan laga dalam performa terbaik kita.” Raja Aiden memiringkan kepala ke arah p
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status