Share

Jangan-Jangan Jatuh Cinta Juga

"Sialan." Umpatan Jingga yang dikatakannya seraya membanting ponsel membuat Lembayung berpaling dan menatapnya heran. Adiknya itu tadinya sedang duduk tenang di samping Jingga sembari membaca sebuah buku. Jingga sendiri sebelumnya tengah sibuk menggambar sebuah desain sepatu, lalu memutuskan menelepon seseorang dan berakhir mengeluarkan kata tersebut.

"Ada apa?" tanyanya datar, tidak terlihat seperti orang yang ingin tahu meski kalimatnya bernada tanya.

"Itu si bos labil. Maunya apa, sih? Kalau memang nggak mau ambil kembali, ya bilang aja nggak. Jangan bilang iya, tapi nggak muncul-muncul sampai sekarang." Jingga menjawab dengan berapi-api. Menurutnya sikap Krisna kali ini bahkan lebih parah dari saat mereka sering berdebat dulu.

Lembayung yang sudah tahu duduk persoalannya sama sekali tak bereaksi heboh. Ia membuka satu halaman lagi dan tetap asyik membaca meski sambil mendengarkan.

"Orangnya sibuk kali, Ga. Namanya juga CEO perusahaan besar."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status