Share

Bab 0180

Mereka berdua duduk sekitar setengah jam sampai Siska tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Makanannya sudah dingin semua. Mau dibungkus saja?"

"Kamu lapar?" Yara dengan cermat mengamati ekspresi Siska, tetapi tidak melihat sesuatu pun yang aneh.

"Lumayan sih." Siska menyentuh perutnya dengan ekspresi berlebihan.

"Kalau begitu, ayo pesan di meja baru saja, aku yang traktir." Yara berdiri dan pergi mencari pelayan.

"Mubazir." Siska tiba-tiba mengambil sendok dan mulai makan. "Yang punya utang 1 miliar itu aku. Satu rupiah pun nggak boleh terbuang sia-sia. Kamu juga nggak boleh."

Uang pemberian Tanto hampir tak pernah dia sentuh, kecuali 1 miliar yang dia gunakan untuk pengobatan penyakit ibunya.

Yara duduk kembali. Dia benar-benar tidak nafsu makan, jadi dia hanya menyaksikan Siska makan.

Siska awalnya makan dengan suapan kecil, tapi kemudian dia mulai menyendok lebih banyak dengan mata berkaca-kaca. Dia tidak membiarkan dirinya menangis.

Yara menepuknya dengan lembut dan berkata dengan sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status