Tidak ada yang dilakukan oleh Senja selain memaki atasannya yang tiba-tiba menghilang setelah dia memanggil Oscar untuk ke kantor dengan menurunkan egonya sedikit karena dia masih berpikir perlu uang untuk menghidupi ibunya dan sang adik yang masih bersekolah. Tapi apa yang didapatinya setelah memanggil Oscar, Sean pergi entah kemana tanpa memberi kabar darinya. Bahkan rapat dengan investor asal Dubai saja harus diundur besok setelah mengalami perdebatan alot antara dirinya dan investor itu hingga membuat kepalanya sakit dan ingin pecah di saat bersamaan. Ingatkan Senja untuk melaporkan bosnya itu ke Pak Andrew agar dipecat menjadi bos.
“Aku ragu apakah bos yang ingin bertemu denganku atau kau?” sindir Oscar yang duduk di sofa ruangannya dengan menaikkan sebelah kaki ke atas meja. Senja hanya memutar mata malas, dia tidak menghiraukan sindiran Oscar yang hanya buang-buang waktu berharganya. Lebih baik dia melanjutkan pekerjaan Sean dan Oscar yang terbengkalai. Ter
Tidak ada yang kurang dari seorang Anya, wajah yang cantik seperti IU, berpendidikan tinggi, karir yang bagus di usia muda, ramah dan ceria. Sempurna bagi yang baru mengenal seorang Anya, tapi tanpa mereka ketahui bahwa banyak cacat yang disembunyikan di balik kesempurnaannya.TokTokTok“Anya! Selamat siang! Bagaimana hari ini?” sapa Gifa, senior sekaligus teman Anya di kantor. Bekerja di perusahaan ternama sekaligus besar, membuat kebanggan tersendiri bagi semua orang, termasuk Anya sendiri. Mendapat pekerjaan yang bagus dan lingkup pertemanan yang baik membuat Anya merasa lega sekaligus bersyukur. Meski dia tau bahwa banyak pihak yang hanya memanfaatkan dirinya, bagi Anya tidak masalah.“Waalaikumsalam, Mbak Gifa,” sahut Anya di balik layar komputer. Gifa hanya tertawa geli begitu mendengar jawaban dari Anya yang secara tidak langsung menyindir dirinya.“Aduh ... Bu manager, pintar banget, sih, n
Sebagai seorang anak, terlebih lagi anak perempuan tunggal, Anya selalu merasa bahwa Ayah dan Aditya terlalu posesif padanya. Dimulai dari sekolah yang dipilih oleh Anya hingga teman-temannya. Banyak aturan yang ditetapkan oleh sang Ayah terlebih lagi setelah kejadian yang menimpa Anya sepuluh tahun lalu. Sementara Anya tidak ambil pusing lagi, dia mengerti akan kekhawatiran keluarga besar perihal traumanya yang belum sembuh benar.“Pa, Anya mohon izin mau ke rumah Mbak Gifa, boleh?” tanya Anya malam itu di ruang santai keluarga. Ayahnya yang sedang bermesraan dengan sang Ibu terdiam sejenak.“Gifa yang penampilannya nyentrik itu, kan? Yang berhijab tapi kayak selebgram itu?” tanya Andi. Anya mengangguk membenarkan.Bisa dibilang awal pengenalan antara Gifa dan keluarga besar Anya bukanlah perkara mudah, terlebih lagi Gifa itu memiliki saudara laki-laki. Entah apa hubungannya, yang jelas Ayah dan Aditya sangat-sangat tid
Suasana Bandara Halim Perdana Kusuma begitu sibuk, kepergian dan kedatangan silih berganti dimulai dari domisili hingga internasional. Ada yang menjemput hingga mengantarkan kerabat sampai teman menuju tempat yang diinginkan. Sungguh sibuk, seperti tidak ada istirahatnya.Seorang pria dewasa berjalan dengan langkah penuh percaya diri sambil menyeret koper menuju pintu keluar. Menjadi pusat perhatian bagi semua orang terlebih lagi wanita yang berdecak kagum akan ketampanannya, sekilas mirip seperti Chris Hemsworth. Dengan rahang yang terkesan tegas dan bulu halus di sepanjang rahang, semakin membuat daya tarik tersendiri bagi para wanita. Ditambah lagi dengan setelan mahal yang melekat di tubuh pria itu yang harganya bisa mencekik bagi yang mengetahui mereknya. Tidak jarang wanita melirik dua kali ke arah pria itu.“Selamat siang, Tuan Sean. Saya Eliandro, asisten Tuan besar untuk menjemput Tuan,” sapa pria paruh baya, Eliandro pada pria it
Berkali-kali Anya berteriak meminta tolong, hingga membuat semua penghuni rumah bangun di tengah malam dan berlari ke dalam kamar wanita itu dengan segera. Takut terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi pada putrinya, Andi dengan sigap mendobrak pintu kamar Anya dibantu oleh Aditya. Begitu pintu terbuka, dengan segera mereka memasuki kamar tersebut. Memeriksa adanya bahaya yang menimpa Anya. Tapi yang mereka temui bukanlah hal yang mereka pikirkan, pasalnya Anya berteriak meminta tolong dengan mata masih terpejam dan keringat membasahi seluruh tubuhnya.“Anya! Anya!” panggil Diyah panik, mencoba menyadarkan Anya yang masih berteriak meminta tolong dalam keadaan tertidur. Memukul pipi wanita itu berharap agar lekas tersadar, namun hasilnya nihil. Anya tetap tidur dan berteriak meminta tolong sambil memanggil anggota keluarganya. Diyah semakin panik melihat keadaan putrinya.“Anya! Vania Kananya Bagaskara Putri!” teriak Diyah memanggil nama lengk
Suasana di rumah Dirgantara pagi itu kacau. Sangat kacau. Seluruh penghuni rumah berkeliling rumah menuruti perintah sang tuan rumah yang sedari tadi heboh sendiri. Tidak ada yang membantah perintah dari Nyonya besar yang heboh karena kehilangan putra bungsunya.“Cari Dave sampai ketemu! Atau kalian tidak aku gaji sampai seumur hidup!” ancam Irina pada setiap maid yang lewat di hadapannya untuk mencari Tuan Muda mereka.“Kau tidak perlu sepanik itu, Irina. Mungkin saja Dave sudah pergi ke sekolah bersama teman-temannya sekarang,” ujar Andrew menuruni tangga sembari memasang dasi sendiri. Dia itu tidak ubahnya seperti saat masih membujang, padahal sudah menikah dan memiliki anak. Tapi semuanya dia lakukan sendiri, dimulai dari menyiapkan pakaian hingga memasang dasi, semua Andrew lakukan sendiri. Sedangkan Irina seolah tidak peduli dengan sang suami.Sebenarnya mereka ini adalah korban dari pernikahan bisnis antara
Masa lalu pasti akan terulang kembali. Itu yang ada di pikiran Anya setelah sadar dari pingsannya begitu melihat Sean di antara banyak orang yang mengerubunginya.________________________________________Pingsannya Anya membuat satu kantor heboh, terlebih lagi setelah melihat atasan baru mereka, Sean dengan cepat menggendong Anya tanpa memperbolehkan orang lain melakukannya. Para karyawan hingga Gifa merasa aneh melihat Sean melarang siapa pun menjenguk Anya di ruangannya selain dokter yang dipanggil. Gifa yang notabene telah mengenal Anya dan keluarganya cukup lama merasa penasaran dengan atasan baru mereka itu, tapi dia tahan untuk sementara sambil menunggu Anya sadar dari pingsannya.“Kau seharusnya tidak melakukan itu, Son. Mereka bisa curiga denganmu dan Anya,” celetuk Andrew begitu melihat Sean yang masih menggenggam tangan Anya erat, seolah-olah tidak akan melepaskannya sejengkal saja, sementara Anya m
Setiap wanita pasti akan merasa iri hanya dengan melihat Anya. Memiliki wajah yang cantik, mata bulat dan hitam, hidung bangir, bibir tipis dan merona, alis yang tegas, pipi tirus, kulit putih pucat, bulu mata lentik, rambut panjang terurai, tinggi dan berat badan ideal. Tidak hanya itu saja, karir Anya juga cemerlang. Baru bergabung di D'Star Corporation, posisi manager pemasaran telah dia duduki tanpa adanya campur tangan orang lain. Hal itu semakin membuat Anya terkenal di antara para karyawan, terlebih lagi kejadian ketika penyambutan CEO baru kemarin.Bagaimana tidak heboh jika CEO baru mereka sendirilah yang langsung menggendong Anya, tidak memperbolehkan seorang pun untuk menyentuh wanita itu selain dirinya. Bahkan beliau mengancam mereka yang akan menyentuh Anya meski hanya seujung kuku. Siapa yang tidak akan iri di perlakukan istimewa seperti itu.“An, mereka ngomongin kamu lagi,” bisik Gifa pada Anya yang asyik menyantap semangkuk bakso yang baru
Tubuh Anya merosot ke lantai begitu dia sampai di ruangannya. Dengan tubuh bergetar, dia bersandar di balik pintu masuk sambil menormalkan nafasnya yang terputus-putus. Jantungnya berdegup kencang seolah-olah akan meledak, nafasnya memburu seperti dikejar orang, kepalanya pusing dan perutnya mual dan dia tahan dengan menutup mulutnya menuju wc yang tersedia di ruangannya. Semua makan siang yang dia santap tadi seketika keluar semua hingga membuat tubuhnya lemas.Ketakutannya kembali kepermukaan. Setelah sekian lama, kini penyakitnya kembali kambuh. Meski pun sering konsultasi dengan psikolog pribadi, Anya tidak pernah merasa sakit seperti ini. Ketakutan di masa lalu kembali muncul semenjak pemicunya kembali setelah sekian lama menghilang tanpa jejak dan tanpa pertanggungjawaban setelah membuat Anya seperti sekarang. Tidak ada orang yang rela berada di posisi Anya. Di saat anak muda sibuk bergonta-ganti pasangan, Anya hanya sibuk mengobati traumanya yang mendera di ingatannya.