Share

9. Lareina Terpaksa Makan

“Oma, aku —”

“Uuhh, sshhh ….”

Ketika Liceo akan memberi jawaban pada sang oma, tiba-tiba Lareina siuman. Gadis tersebut duduk sambil memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Wajah dan bibirnya terlihat pucat pasi.

“Reina, kau sudah bangun. Minum dulu.” Liceo dengan sigap memberikan segelas air putih.

Lareina tidak menerimanya, dia hanya diam sambil menunduk. Masimma melihat pemandangan tersebut sambil menggeleng-gelengkan kepala.

“Ceo, lebih baik kau keluar, biar oma saja yang yang mengurusnya.” Masimma mengambil alih gelas tersebut.

Dia memberikan air minum itu ke mulut Lareina. Gadis itu perlahan membuka mulutnya dan meminum air tersebut hingga tandas. Dia benar-benar merasakan dahaga.

Masimma tersenyum melihatnya, sedangkan Liceo terlongong-longong. Dia tak habis pikir, mengapa di saat dirinya yang memberikan air minum itu, Lareina menolaknya? Tetapi ketika sang oma yang memberikannya, gadis itu langsung mau.

Karena Liceo tidak ingin semuanya bertambah kacau, akhirnya dia bergegas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status