Share

47. Undangan Pernikahan

Cuti Arya sudah habis. Kini, ia kembali melangkah menuju ruangannya. Jam sembilan pagi. Suasana kampus sudah cukup ramai. Melewati beberapa kelompok mahasiswa yang sedang menunggu jadwal berikutnya, Arya sibuk membalas sapaan hangat para penggemar mudanya itu.

Ada rasa senang sekaligus capek karena ia harus menebar senyum meski sekedar senyum simpul untuk membalas itu semua. Teriakan kecil terdengar setelah ia melewati mereka. Seperti mereka baru saja bertemu dengan idol kesayangan.

"Pak Arya!"

Seketika Arya menghentikan langkahnya. Ia langsung memutar tubuhnya ke arah kiri, menyunggingkan senyum ala kadarnya.

"Ya? Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau bertanya sesuatu apakah boleh?" tanya Mona sambil memainkan ujung rambutnya, maksud hati ingin terlihat imut dan menggemaskan di mata Arya.

"Silakan." Arya melirik seklias arlojinya.

"Apakah Bapak bersedia datang ke pernikahan kakak saya?"

Arya terkejut. "Untuk apa? Saya tidak kenal dengan kakak kamu."

"Iya. Maksud saya, sebagai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status