Share

52. Tanpa Paksaan

Dinda mau tidak mau memberitahu Mita agar tidak menyusulnya. Ia akan mampir ke rumah gadis itu untuk mengambil mobil Dani yang tadi pagi ia gunakan untuk mengantar Arya.

"Kenapa? Kamu menyesal memberitahunya?" Arya melirik ke arah Dinda. Jelas terlihat jika Dinda sangat menyesal.

"Seharusnya tidak perlu memberitahukan Mita soal ini." Dinda tampak menyesal karena terlalu cepat memberitahu Mita soal rencana ia, yang sebentar lagi akan bertemu dengan orang tua Arya.

"Tidak apa-apa. Saya pikir, Mita berhak tahu itu karena dia adalah satu-satunya orang yang mendukung kita dari awal sampai hari ini."

"Seharusnya ini masih menjadi rahasia kita berdua saja. Kalau sudah fix semuanya baru Mita dikasih tahu."

"Sudah. Tidak apa-apa."

Mobil Arya terus meluncur membelah jalanan menuju ke rumahnya. Perlahan, mobilnya berbelok ke kiri lalu ke kanan memasuki halaman luas rumahnya.

Perasaan Dinda semakin deg-degan. Ini lebih mengerikan daripada menghadapi para penguji di sidang skripsinya. Tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status