Share

77. Menyusun Rencana 1

Dinda menunggu kedatangan Arya yang masih sibuk berdiskusi di ruangan Hasan. Telinganya berusaha mencuri dengar tapi tidak berhasil. Arya dengan gayannya yang suka sekali berdiskusi dengan suara pelan membuatnya kesulitan.

Hasan yang mendengar kabar dari Arya sontak kaget. Ia juga tidak bisa terima dengan selebaran pengumuman itu.

"Rapat terakhir belum juga di-follow-up, itu artinya keputusan belum final."

"Tentu. Seharusnya ada rapat lanjutan lebih dulu baru pengumuman ini dibuat lalu ditempel. Bukan seperti ini." Wajah Arya tidak dapat menyembunyikan kekecewaan dan amarahnya.

Hasan menggoyangkan kedua kakinya, hal biasa yang ia lakukan jika menemui masalah seperti ini. "Mungkinkah ini perbuatan Bu Mega?"

Arya menegakkan kepalanya. Ia tidak terpikir sampai ke sana. "Atas dasar apa? Bukankah beliau juga tahu jika itu belum menjadi keputusan final?"

Hasan mengedikkan kedua bahunya. "Sepertinya kecurigaan saya sama seperti yang dulu. Ada motif di balik ini semua. Sesuatu yang mun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status