Share

80. Rival Tangguh

Arya menatap lekat Dinda yang tengah asyik menyendokkan es krim ke dalam mulutnya. Wajah Dinda yang semula, saat bertemu dengannya begitu tegang, kini sudah mulai rileks dan itu memancing pertanyaan dalam diri Arya.

"Tadi kenapa?"

"Kenapa gimana maksudnya?" Dinda masih terus menyendokkan es krim ke mulutnya.

"Cemburu?" Arya memilih untuk meneruskan pertanyaannya daripada mengulang pertanyaannya.

Dinda memilih diam. Malu jika harus mengakui perasaan cemburu yang tadi menghampirinya secara tiba-tiba, saat melihat Mega berdiri begitu dekat dengan Arya.

Arya terkekeh. "Bukan aku yang mulai duluan, tapi dia yang tiba-tiba menempel lebih dulu dari belakang."

Dinda tetap diam. Geram rasanya mendengar cerita Arya. 'Mengapa wanita itu tidak punya malu? Menempelkan bagian tubuhnya ke pria secara sengaja? Murahan sekali!'

"Kalau kamu tidak percaya .... "

"Percaya." Jawaban cepat Dinda membuat Arya justru terheran-heran.

"Mengapa percaya? Tidak curiga?"

"Soal itu tidak akan curiga, h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status