Share

Sebuah Arti

"Ceweknya?!" teriakku spontan dengan kedua mata melotot tak percaya.

Kulihat Hera yang melihat ekspresi wajahku begitu, langsung menganggukkan kepalanya santai. Menyetujui.

"Ah, kayaknya Kaka salah orang deh, saya itu ..."

Belum juga selesai bicara, ucapanku langsung diserobot oleh Nares yang baru saja muncul dari koridor samping dengan satu kresek Snack ringan ditangan kanannya.

"Wih, dari siapa lagi, Dyl? Banyak banget perasaan yang ngasih lo bunga hari ini?" ujar Nares yang memilih berhenti disebelahku, kemudian meletakkan tangan kirinya yang bebas diatas bahuku tanpa permisi.

Merangkulnya, seraya menarik tubuhku untuk lebih dekat padanya. Supaya tak ada jarak yang tersisa diantara kami. Aku yang sudah biasa dengan perlakuan sahabatku itu hanya bersikap santai tanpa beban. Toh, memang perasaan diantara aku dan Nares pure pertemanan semata. Tidak lebih dan tidak kurang.

"Tunggu, mawar pink?" ujar Nares yang terlihat begitu tertarik dengan buket bunga milikku.

"Menarik. Eum, ngom
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status