Claudia seorang wanita cantik menikah dengan kekasihnya yang bernama Rayhan, rumah tangga mereka tidak semulus yang mereka bayangkan. Mamah Rayhan yang bernama Ibu Eva tidak setuju dengan pernikahan itu, dan masih mempunyai rencana untuk menikahkan Rayhan dengan wanita pilihannya. Bahkan Eva juga melarang Claudia untuk hamil, ia tidak sudi mempunyai cucu yang terlahir dari wanita miskin. Namun, Claudia ternyata hamil dan diminta untuk menggugurkan kandungnya. Bagaimana perjuangan cinta Claudia dan Rayhan, apakah mereka bisa mempertahankan rumah tangganya? Mari kita simak di novel yang berjudul Di Larang Hamil Oleh Mertua.
Lihat lebih banyak"Rayhan, apa kamu tidak ada rencana untuk mencari istri mu?" tanya Papah Andi, ketika berada di kantor. "Kemungkinan Claudia pulang ke kampung, Pah. Rayhan tidak akan mengajaknya kembali, sudah dia kali Claudia dengan sengaja meninggalkan rumah," jelas Rayhan, walaupun sebenarnya dalam hati khawatir. "Sebagai seorang laki-laki yang bertanggung jawab, kamu harus bisa membawa istri mu kembali ke rumah," kata Papah Andi, tersenyum tipis. Rayhan ragu dengan keputusannya sendiri, dalam hati kecilnya sangat berharap kehadiran Claudia. Namun, ia memikirkan ancaman Mamah Eva jika membawa Claudia pulang ke rumah. "Rayhan, sebentar lagi Aruna juga menikah dengan Sean. Lebih baik bawa istri mu pulang secepatnya," kata Papah Andi lagi. "Iya, Pah," sahut Rayhan. Pulang dari kerja Rayhan menuju ke kampung Claudia, ia berniat untuk memperbaiki hubungannya dengan sang istri. Namun, ketika sampai di depan rumah Ayah Claudia langsung mengusirnya. Beliau sakit hati dengan sikap keluarga Rayhan, ya
Dengan wajah penuh kekhawatiran, Rayhan membimbing Mamah Eva perlahan-lahan memasuki ruang gawat darurat rumah sakit. Meskipun terlihat lemah, Mamah Eva menyimpan senyum kemenangan di balik raut wajahnya yang menyiratkan kepura-puraan."Jangan khawatir, Ray. Aku hanya tergelincir sedikit tadi," ujar Mamah Eva dengan nada lembut, berusaha menenangkan Rayhan.Dalam hati, Mamah Eva merasa lega. Rencana buruknya telah berhasil. Dengan pura-pura terjatuh dan tak bisa berdiri, ia telah berhasil menarik perhatian Rayhan sepenuhnya, mengalihkannya dari mengejar istrinya yang meninggalkan rumah.Rayhan, yang masih diselimuti rasa khawatir, segera mendaftarkan Mamah Eva untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, Mamah Eva terus meyakinkan dirinya bahwa semua akan berjalan sesuai rencana.Ketika dokter memeriksa Mamah Eva, tidak ditemukan adanya luka serius. Namun, Mamah Eva bersikeras bahwa ia tidak bisa berdiri. Rayhan, yang begitu menyayangi Mamah Eva, tidak curiga sedikitpun dan seger
Mendengar pernyataan Claudia, Rayhan tertegun. Selama ini, ia begitu yakin bahwa Claudia adalah satu-satunya wanita yang bisa membahagiakannya. Namun, tampaknya Claudia sudah tidak lagi memiliki keyakinan yang sama.Suasana menjadi senyap untuk beberapa saat, sebelum akhirnya Rayhan memberanikan diri untuk kembali berbicara. "Aku mengerti perasaanmu, Sayang. Tapi bisakah kita sekali lagi mencoba mencari solusi bersama-sama? Aku tidak ingin kehilanganmu," pintanya dengan nada memohon.Claudia terdiam sejenak, mempertimbangkan ucapan Rayhan. Ia tahu, di balik sikap tegas Rayhan, tersimpan cinta yang tulus untuknya. Namun, luka yang telah tertoreh membuatnya berputus asa dalam mempertahankan rumah tangga mereka. "Mas Rayhan, aku mencintaimu. Tapi aku sudah tidak yakin apakah kita masih bisa mempertahankan hubungan ini," ujar Claudia perlahan, sorot matanya menyiratkan keraguan.Rayhan dapat merasakan jantungnya berdebar kencang. Selama ini, Claudia adalah segalanya baginya. Kehilangan C
"Aruna, tante sebenarnya tidak tega melihat perusahaan Papah kamu bangkrut. Saya sudah menawarkan bantuan, tapi beliau menolak," jelas Mamah Risma menatap iba Aruna yang nampak sedih. "Iya, Tante. Terimakasih banyak atas tawaran buat Papah," ungkap Aruna tersenyum getir. "Kapan kamu mulai tinggal di rumah ini?" tanya Mamah Risma, beliaulah yang menawarkan rumah untuk Aruna dan Eva. "Sean tidak setuju Aruna tinggal di sini, Mah!" seru Sean baru saja keluar dari dalam kamarnya. "Sean!" kaget Mamah Risma, terkejut dengan penolakan putranya. Padahal mereka berdua sudah membicarakan hal ini, dan Sean sudah menyetujui. Dalam diam yang dalam, Aruna mengalami kebingungan dan kekecewaan menyelimuti hatinya. Meskipun terpukul atas penolakan tegas Sean, Aruna tidak menyalahkan Mamah Risma yang telah berusaha menjelaskan segala keadaan dengan baik.Sean yang teguh pada pendiriannya membuat Aruna terdiam dalam ketidakpastian. Meskipun Aruna berusaha untuk memahami dan mencari jalan keluar, na
Rayhan berlari menuju ke butik tadi, ia hendak membeli gaun untuk istrinya. "Mbak, tolong bukus yang rapi," pinta Rayhan memberikan gaun yang ia pilih, lalu diberikan kepada pelayan butik. "Baik, Pak. Tolong tunggu sebentar," ucap pelayan itu. Tak lama kemudian, gaun itu sudah selesai dibungkus. Rayhan kemudian membayar ke kasir, kemudian kembali ke taman di mana Claudia menunggunya. Claudia yang duduk di bangku taman melihat Rayhan mendekatinya dengan senyum cerah di wajahnya. Rayhan memberikan bungkusan gaun yang indah itu pada Claudia, yang langsung terlihat bahagia dan terkejut."Dari aku untukmu, sayang," kata Rayhan sambil tersenyum.Claudia terharu dengan kejutan itu dan segera memeluk Rayhan erat. Mereka berdua duduk di taman, menikmati suasana senja yang indah sambil berbincang-bincang ringan.Gaun yang dibeli Rayhan ternyata sangat pas dan cantik di badan Claudia. Mereka berdua kemudian berjalan-jalan di taman sambil tertawa dan bercanda. Kebersamaan dan cinqta di antara
Ketika Aruna tiba di rumah, ia terkejut melihat kedua orang tuanya tengah bertengkar dengan hebat di ruang tamu. Mereka saling berteriak dan tampak seperti sedang dalam pertengkaran yang sangat serius. Aruna pun dengan penuh rasa profesionalitas bertanya, "Pah, Mah, ada apa ini?"Kedua orang tuanya terdiam sejenak saat mendengar suara Aruna. Mereka saling menatap satu sama lain, lalu wajah mereka berubah menjadi sedih. Aruna melihat ekspresi itu dan langsung merasa sedih juga. Ia tidak suka melihat orang tuanya bertengkar."Mah, Pah, tolong jelaskan apa yang sedang terjadi," pinta Aruna dengan lembut.Ibu Aruna menarik napas dalam-dalam, lalu dengan suara pelan ia menjelaskan kepada Aruna apa yang terjadi. Ia cerita bahwa mereka berdua sedang bertengkar mengenai masalah oleh-oleh dari Claudia. Namun, dengan kehadiran Aruna dan pertanyaannya yang bijak, kedua orang tuanya menyadari bahwa pertengkaran mereka tidak akan menyelesaikan masalah apapun.Aruna membawa kedua orang tuanya duduk
Sean duduk tegak di ranjang hotel, wajahnya penuh dengan kebingungan saat melihat ekspresi wajah Aruna yang tampak ketakutan. Sebenarnya, Sean hanya pura-pura mabuk, yang membuat situasi semakin rumit di antara mereka. Suasana malam yang sunyi dan gelap menambah tekanan pada keterkejutan yang mereka rasakan.Aruna dengan mata yang terbelalak, berusaha mencerna situasi yang dialaminya. Di sisi lain, Sean dengan santai mencoba menenangkan diri sekaligus membuat situasi menjadi lucu. Namun, ekspresi ketakutan Aruna semakin membuat Sean bertanya-tanya apakah leluconnya terlalu jauh.Dengan perlahan, Sean mencoba memperjelas bahwa semuanya hanyalah pura-pura, namun Aruna tetap terlihat cemas. Mereka berdua terperangkap dalam kebingungan yang tercipta oleh keadaan yang kocak namun juga membingungkan.Saat cahaya bulan mulai menerangi kamar hotel, suasana mulai tenang. Sean dan Aruna saling melepaskan diri dari kebingungan yang ada. Mereka tertawa bersama mengingat kekacauan yang baru saja t
"Winda!" kaget Claudia. Winda tersenyum sinis menatap Claudia dari atas sampai bawah. "Aku heran dengan Rayhan, wanita seperti mu dipertahankan. Kamu juga, jelas-jelas tidak disukai mertua masih saja bertahan," ejeknya. "Aku dan Mas Rayhan menikah atas dasar saling mencintai, Winda! Jauhi suamiku!" tegas Claudia. "Sebentar lagi Rayhan akan menjadi milikku! Lihat saja, Claudia!" seru Winda. "Dasar wanita tidak punya malu," kata Claudia. Dalam sebuah pertemuan yang tegang antara Claudia dan Winda, kebenaran tentang perasaan yang tersembunyi dan intrik di antara mereka mulai terungkap. Meskipun saling bersaing dalam mendapatkan perhatian Rayhan, hubungan keduanya memiliki dinamika yang rumit.Claudia, dengan keberaniannya, mencoba menegaskan cinta yang mereka bagi dengan Rayhan, sementara Winda berusaha merebut hati Rayhan dengan cara yang lebih licik. Pertarungan di antara mereka tidak hanya sekadar soal perasaan, tetapi juga soal keberanian dan ketegasan dalam menghadapi situasi y
"Winda, maaf menunggu lama. Ada apa kamu meminta ku datang ke sini?" tanya Rayhan ketika menemui Winda di sebuah restoran yang tidak jauh dari pantai. "Pak, aku jatuh cinta pada mu. Makanya aku rela mengikuti Bapak berlibur di pantai ini," ungkap Winda. "Kamu sudah gila! Aku tidak mau liburan bersama istri ku berantakan, lebih baik kamu pergi!" tegas Rayhan. "Aku yakin Bapak, juga menyukai ku kan? Tinggalkan saja istri mu, dia tidak bisa memberikan keturunan bukan," ucap Winda tersenyum licik. "Jaga bicara mu!" tegas Rayhan. Kemudian melangkahkan kaki keluar dari restoran itu, tapi Winda mengikutinya. Bahkan wanita itu berani memegang tangan Rayhan. Rayhan terus melangkah dengan lantunan yang mantap, meskipun hatinya terasa berat dipenuhi dengan kata-kata licik Winda. Wanita itu terus mengikutinya, memegang tangannya sebagai tanda keberanian dalam usahanya merebut hati Rayhan.Namun, Rayhan tetap kukuh. Ia tersadar bahwa cinta sejati bukanlah tentang keturunan semata, melainkan t
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.