Share

Bab 253 Makan siang yang ...

Seorang gadis beberapa kali menyedot ingusnya dan mengusak air matanya yang turun deras. Sudah hampir setengah jam gadis itu menangis setelah ia keluar dari ruang kantor sang direktur utama di mana ia bekerja.

Kawannya menasehatinya dan berusaha menenangkan hatinya agar sabar dan tegar. Namun usahanya sia-sia macam membujuk anak tantrum yang sedang sakit gigi.

Prok, prok, prok

Tepuk tangan justru menyambut tangis gadis muda nan cantik itu. Salah satu staf resepsionis menertawakan tingkah gadis itu-yang meratapi nasibnya karena ia dipindah tugaskan ke bagian divisi marketing, divisi yang paling ingin ia hindari.

Ia bersedekap tangan di dada dan berkata dengan nada angkuh. “Sudah kubilang, kau ngeyel sih! Coba kau ikuti saranku! Setidaknya kau puas telah membalas dendam dan memberikan pelajaran berharga pada gadis kampung itu!”

Gadis itu mendongak setelah mengusak air matanya kasar lalu berkata, “bukan urusanmu, Manda!” ucapnya sembari menghentakan kakinya meninggalkan Amanda dengan waj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status