Share

Akankah Kembali?

“Kita bicara di tempat lain, jangan di sini,” ajaknya.

Aku melihat sekeliling, saat ini berdiri di trotoar dan banyak orang berlalu-lalang. Berdiri di sini juga bisa jadi membuat Bang Ilyas tahu keberadaanku, lebih baik cari aman. Tapi tetap harus di tempat yang ramai jadi saat ada apa-apa aku bisa teriak.

“Nilam, kenapa melamun. Ayo ikut ayah. Dekat sini ada restoran yang tempatnya agak di pojokan. Di sana Ilyas tidak akan menemuimu.”

“Apa tempatnya jauh?”

“Tidak. Jalan kaki dari sini tidak lama.”

Aku mengangguk, mengikuti langkah kakinya menuju restoran yang dimaksud.

Benar saja, jaraknya tidak jauh dari rumah sakit tadi. Tempatnya pun ramai. Aku di bawa ke bagian lantai dua, disana pun sama ramainya jadi aku tidak terlalu takut.

Meskipun mengaku sebagai ayahku, tetap saja ingin jaga-jaga. Selama ini aku bahkan tidak mengenal seperti apa ayahku itu.

“Mau pesan apa?”

Aku menggeleng, “Tidak usah.”

“Setidaknya untuk Alin.”

Dia bahkan tahu nama anakku.

“Tidak perlu. Saya hanya ingin men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu ceritain semuanya k Bagas ternyata Ilyas kasar dn selalu melukai kmu pake gesper dn pake cambuk ..dia klo mau bersetubuh hrs d lukai dulu lawan ..dia punya kelainan kejiwaan ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status