Share

Kembali Terancam

Aku hanya diam, tidak membalas perkataan Mas Bagas.

“Oh ya, maksud Alin apa tadi, soal boneka?”

“Karena dia terus merengek, aku sengaja membuat boneka dengan gambar wajahmu, setidaknya untuk membuat dia senang sebelum akhirnya aku membawanya padamu.”

Aku merasa lega Mas Bagas langsung mengalihkan pembicaraan. Lebih baik membicarakan soal Alin saja.

“Alin pasti sangat merindukan ayahnya ini,” kata Mas Bagas.

“Hm. Setiap hari dia menanyakanmu, satu hari entah berapa kali dia memanggil.”

“Apa hanya Alin saja yang rindu?”

Sontak aku menoleh, “Maksudnya?”

“Kamu tidak merindukan mas juga?”

Dia malah kembali bicara soal itu, “Kamu tidak mau menggoda istri orang?” tanyaku, berharap dia menjaga jarak.

Perceraianku dan Bang Ilyas sedang diurus, soal kekerasan yang dia lakukan juga kasusnya sedang dijalankan. Aku hanya menunggu selesai saja.

“Mungkin lebih tepatnya mantan istri orang. Kamu dan Ilyas kalau belum berpisah pasti akan,” ujarnya dengan santai.

Percuma sebenarnya aku berbohong karena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status