Share

GADIS DESA PEMIKAT HATI TUAN ARJUNA
GADIS DESA PEMIKAT HATI TUAN ARJUNA
Penulis: Narazaf

Bab 1

Arjuna Nayendra adalah seorang pria yang memiliki kekayaan dan pesona yang luar biasa. Wajahnya yang tampan membuat banyak wanita terpikat padanya. Namun dibalik itu, Arjuna memiliki sifat yang dingin dan kaku.

Meskipun banyak wanita yang mencoba menarik perhatiannya, namun Arjuna nampak acuh tak acuh. Ia seakan tidak tertarik dengan segala upaya yang dilakukan oleh mereka.

Sosoknya yang misterius dan sulit dijangkau membuat banyak orang penasaran dan berlomba untuk menaklukkannya.

Kedinginan dan kekakuan Arjuna seolah olah menjadi tantangan bagi para wanita yang mengejarnya. Mereka ingin membuktikan bahwa mereka mampu meluluhkan hati yang sedingin es itu.

***

Reno, asisten pribadi Arjuna, segera meninggalkan ruangan setelah mendapat perintah dari Arjuna. Tuannya itu memintanya untuk mencari pelayan baru yang akan dipekerjakan dirumah Arjuna.

Tiga tahun bekerja pada Arjuna, membuat Reno sangat paham dengan sifat tuannya. Selain galak, tuannya itu juga tidak sabaran. Oleh karena itu Reno harus gerak cepat agar tidak memancing kemarahan Arjuna.

Segera setelah pamit, Reno bergegas menuju kamarnya untuk menghubungi ibunya didesa. Ia berharap tetangganya didesa ada yang sedang membutuhkan pekerjaan. Dan semoga saja sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh Arjuna.

Setelah mendapat kabar dari ibunya didesa, Reno segera menghadap Arjuna untuk menyampaikan, bahwa ada tetangganya yang membutuhkan pekerjaan.

Tuan, ibu saya mengatakan bahwa ada tetangga saya didesa yang saat ini membutuhkan pekerjaan." ujar Reno dengan antusias.

"Baiklah, suruh dia kemari untuk menghadapku." perintah Arjuna.

"Baik, Tuan. Saya akan segera menghubungi ibu saya agar menyuruh tetangga saya untuk datang kemari" sahut Reno.

Arjuna menghela nafas lega. Ia berharap orang yang akan dibawa Reno nanti sesuai dengan kriteria yang ia butuhkan. Selama ini, Arjuna memang kesulitan menemukan pelayan dengan kriteria seperti yang dia inginkan. Sudah banyak pelayan yang ia pecat karna tidak mematuhi aturannya.

***

Pagi-pagi sekali Reno berangkat ke stasiun untuk menjemput Ratih, tetangganya dari desa yang akan bekerja sebagai pelayan dirumah Arjuna. Kemarin ibunya mengatakan kalau kereta yang ditumpangi Ratih sampai dikota jam 6 pagi. Ibunya juga berpesan agar Reno tidak meninggalkan Ratih sendirian dijalan, karna gadis itu masih sangat polos, juga tidak pernah berpergian jauh dari rumah sehingga tidak tau jalan.

Reno dengan cepat mengenali Ratih yang saat itu duduk dikursi ruang tunggu depan stasiun. Ia segera memanggil Ratih sambil melambaikan tangan. Sedang Ratih yang merasa namanya dipanggil, langsung menoleh mencari sumber suara. Ketika mata mereka bertemu, Ratih segera bangkit dari duduknya dan bergegas menghampiri Reno.

"Sudah lama menunggu, Ratih?" tanya Reno ramah.

"Tidak mas, baru beberapa menit." jawab Ratih sopan.

"Ayo, kita berangkat sekarang saja." ucap Reno seraya mengambil alih tas yang dibawa Ratih. Ia lalu berjalan menuju mobilnya. Sementara Ratih mengikuti dari belakang.

Jarak antara stasiun dengan kediaman Arjuna memang tidak terlalu jauh, hanya butuh waktu tiga puluh menit perjalanan.

Reno memanfaatkan waktu selama dalam perjalanan untuk memberi arahan pada Ratih. Reno memberitau apa saja peraturan yang ada dirumah, juga menjelaskan apa saja tugas-tugas yang harus dikerjakan Ratih nantinya.

Reno mewanti wanti pada Ratih agar tidak melanggar aturan yang telah dibuat oleh tuannya jika tidak ingin dipecat. Reno berharap, Ratih bisa segera menyesuaikan diri juga bisa menjalankan tugasnya dengan baik, dan tidak menimbulkan masalah selama bekerja disana.

Ratih mendengarkan semua arahan yang disampaikan oleh Reno. Setiap nasehat yang diberikan Reno sangat berguna sekali untuknya. Ratih berjanji pada Reno akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan tidak mengecewakan.

"Maaf, Mas. Apa tuan Arjuna itu orangnya sangat galak?" tanya Ratih penasaran.

"Tidak, asal kamu mematuhi semua aturannya. Biarpun sedikit ketus, tapi sebenarnya hatinya baik." ucap Reno menjelaskan. Sesekali matanya melirik Ratih yang terlihat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu saat mereka masih sama-sama tinggal didesa. Gadis itu sekarang terlihat lebih cantik.

"Baik Mas, aku mengerti." sahut Ratih seraya mengangguk.

Mobil mewah yang dikemudikan oleh Reno memasuki pekarangan rumah megah bak istana. Setelah mematikan mesin, Reno turun dengan diikuti oleh Ratih.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status