Share

Delapan puluh dua

Rahayu menatap heran pada Kinan ketika pintu terbuka dengan sempurna. Mata senjanya langsung bisa melihat ada yang tak beres dengan wanita yang berdiri sangat dekat dengan calon suami Ambar itu.

"Assalamualaikum, Bu," ucap Iyan, lelaki jangkung itu memperlihatkan giginya yang rapi dan putih, setelah mendapat balasan salam, Iyan segera menunduk dan meraih tangan Rahayu kemudian menciumnya dengan takzim. Melihat ekspresi keheranan dari sorot mata senja Rahayu, Iyan langsung sadar dan memperkenalkan wanita yang bersamanya. "Ini Kinan, Bu. Saudara jauhku," imbuhnya.

Rahayu tersenyum mendengar penuturan Iyan. "Vina ndak ikut, Yan?" tanyanya setelah menunggu uluran tangan Kinan yang tak kunjung dilakukan wanita muda itu, bahkan sedari tadi wanita itu kebanyakan menunduk.

"Tidak, Bu. Dia lagi sibuk di rumah, persiapan untuk acara besok."

Rahayu mempersilahkan Iyan dan Kinan masuk, keduanya beriringan menuju sofa sedangkan Rahayu melangkah di belakang mereka. "Bagaimana keadaan Alif?" tanya I
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Satria izzet ilhami
yaelaaah, ngapain kinan. diajak. pinter deh Iyan cati penyakitnya. jadi cwo kok gak bisa tegaa. udah taua ular eeeh malah mo dipelihara
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status