Share

Bab 101

"Emang Dia begitu, ya?" semua Ibu - ibu itu menggeleng.

"Mbak Nisa baik, ramah dan ceria. Sejak sakit Dia jadi begitu. Tertutup." ucap salah seorang Ibu.

Ceria? Doni lebih melongo lagi. Ia jarang melihat Nisa tersenyum bahkan hampir tidak pernah. Sekalinya Nisa tersenyum saat ia menyebutkan namanya. Itu juga hanya sebentar. Belakangan ia tahu namanya sama dengan nama anak bungsu Nisa.

"Dia belum bercerai, 'kan?" pertanyaan Doni membuat Ibu - ibu itu kaget.

"Ih! Amit - amit deh! Bang Doni kok ngomong begitu, sih?"

"Emang Saya salah, ya?" Doni merasa tidak ada yang salah dengan pertanyaannya.

"Salah!"

"Mbak Nisa baik - baik saja sama suaminya!"

"Jangan nyumpahin dong, Mas!"

"Mas Doni naksir Mbak Nisa, ya?" Doni mengangkat kedua tangannya mendapat gempuran dari ibu - ibu itu.

Ia merasa tidak salah. Sudah hampir sebulan Nisa di sini tapi ia tidak pernah melihat suaminya datang. Atau Dia tidak tahu saat suaminya datang?

"Bukan begitu, Ibu - Ibu..!" Doni beringsut ke arah pintu untuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status