Share

Bab 80

Tahun berlalu tanpa terasa dengan keadaan yang semakin tidak stabil. Pemancing mulai bosan dengan pemancingan mereka atau bagaimana?

"Malam ini yang datang hanya 14 orang." keluh Iman.

"Tapi malam kemarinnya 20 orang lebih, Pah." Iman mengangguk. Ia terlihat letih, lesu, lemah dan lelah. Padahal bukan karena kurang darah, tapi lebih karena frustasi.

"Kenapa nggak begitu terus?" keluhnya lagi.

"Nggak papa, Pah. Emang rezekinya cuma segitu."

"Tapi lama - lama bisa habis, Mah. Papah nggak ngerti kenapa pemancingan sana itu bisa selalu ramai. Lampaknya selalu penuh." pemancingan sana yang dimaksud Iman tentu saja pemancingan si Mas.

"Papah tau sendiri mereka pakai apa."

"Karena itu, Mah. Kita bisa habis sama mereka. Kita juga harus begitu." Nisa menggeleng - gelengkan kepalanya.

"Nggak juga, Pah. Kita punya backingan yang lebih kuat." Nisa menunjuk ke atas. Iman menghembuskan nafas kasar. Ia mulai tidak yakin. Kenapa Allah membiarkan mereka seperti sekarang ini? Kemana masa - masa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status