Share

Bab 81

Begitu juga Eman. Wajah baby face nya membuat ia selalu terlihat muda. Dan yang jelas, mereka sangat suka mencandai Iman.

"Ini buat Abang dan Kang Mas. Ini buat Bapak." Anto dan Eman tertawa karena Anet menyambut kelakar mereka.

"Kesannya jadi Aku yang paling tua!" sungut Iman seraya mengambil mie nya. Anto dan Eman juga mengambil mie mereka masing - masing.

"Emang Kamu paling tua, Man!" cengir Anto. Iman membelalakkan netranya. Apa nggak salah?

"Muka Kamu sering ditekuk gitu, jadi lecek, butek,.."

"Makanya mukanya jangan ditekuk mulu, jadi boros 'kan?" tambah Eman.

"Boros apanya?" Iman mendesis karena menyuap mie yang masih panas.

"Muka Kamu, boros!" Anto dan Eman tertawa.

"Sialan!" tapi Iman ikut tertawa saat mengatakannya. Sahabat - sahabatnya ini bisa lebih parah lagi mengatainya.

"Anet, mana minumnya? Makan kok nggak dikasih minum, sih? Kang Mas seret, nih!"

"Kang Mas kepalamu!" Iman menjebik. Bibirnya jadi seperti Donald bebek yang tukang ngomel itu.

"Minumnya apa?" tany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status