Share

Bab 85

Sreeett!

Sari memejamkan matanya saat Pak Kyai itu menggoreskan silet di bagian payudaranya yang terbuka.

Silet? Ya, silet. Bukan pisau bedah atau sejenisnya. Sari merasa tenang karena ia tidak merasakan apa - apa.

Sari merasa ada yang ditarik keluar dari dalam dadanya. Tapi ia tidak merasakan sakit sama sekali.

"Tinggal di lem." kata Pak Kyai halus. Di lem?

Sari yang tidak mengerti maksud perkataan Pak Kyai hanya dapat berdoa dalam hati.

'Ya Allah! Tolong angkat penyakitku ini.'

"Sudah selesai ya, Bu?" terdengar suara Pak Kyai beberapa saat kemudian.

"Terimakasih, Pak Kyai." Sari menganggukkan kepalanya sebelum ada orang yang mendorong tempat tidurnya keluar dari ruang operasi itu.

"Mamah nggak papa?" suara Mona menyambutnya. Ia heran melihat Sari masih dalam keadaan sadar. Mona dan yang lainnya mengikuti Sari yang di bawa ke dalam sebuah ruangan. Mungkin ini adalah kamar rawatnya. Dan orang yang membawanya itu adalah perawatnya.

"Ini obat yang harus Ibu minum sekarang." Per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status