Share

Bab 91

Arga tertawa. Ia geli melihat wajah Nisa yang memerah karena marah. Belum lagi bibirnya yang lebih mancung dari biasanya.

"Saya 'kan cuma cerita, Bu. Ibu sensi amat, sih." katanya mencoba meredakan emosi Nisa.

Nisa menghela nafas. Anak - anaknya sangat suka ayam goreng buatannya tapi semua orang itu seperti Arga ini. Mempertanyakan dirinya yang selalu menyediakan ungkep ayam di kulkasnya. Apa tidak bosan?

Masbulloh? Masalah buat Loh?

"Nggak usah banyak komentar." nada suara Nisa melunak. Ia meletakkan ayam yang sudah selesai diungkep itu ke dalam sebuah wadah dan meletakkannya di atas meja warung. Setelah dingin baru akan dimasukkan ke dalam kulkasrd. Ia menoleh pada Arga.

"Mau?" tawarnya. Arga menelan salivanya. Meskipun ia bilang anak - anaknya tidak suka ayam, tapi ia sangat menyukainya. Di rumah karena anak - anaknya lebih memilih ikan maka ibu mereka atau istrinya lebih memilih memasak ikan daripada ayam.

'Aduhh, mana wangi banget ayamnya. Pasti enak.' keluhnya dalam hati.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status