Share

Bab 92

"Teh Sari kelihatannya sih baik - baik saja. Mudah - mudahan memang benar begitu."

"Kita lihat saja nanti." timpal Iman tak yakin, meskipun ia tetap mengharapkan yang terbaik untuk kakak iparnya itu.

Nisa hanya dapat menghela nafas. Berdoa agar Sari memang sembuh seperti yang mereka harapkan.

'Mudah - mudahan Pak Kyai itu memang benar - benar sakti. Jangan mencoreng nama baik orang muslim karena gelar Kyainya kalau ternyata Ia cuma seorang penipu.' harap Nisa dalam hati.

Sudah seminggu berlalu. Sepertinya yang mereka khawatirkan tidak terbukti sampai Yanah mengabarkan perkembangan dari kesehatan Sari.

"Ada bintik - bintik merah." di sekitar luka operasinya."

"Bintik merah seperti alergi. Ada gelembung - gelembung airnya." tanpa sadar mereka bergidik ngeri. Bintik - bintik di sekitar luka operasi?

"Apa gatal? Atau sakit?"

"Belum nanya. Lupa." Yanah menggeleng - geleng.

"Kok bisa begitu, ya?"

"Itu karena Sari makan ikan asin!" timpal Edi gemas. Ia sudah melarang istrinya itu untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status